BRIN Pecat Andi Pangerang dan Sanksi ke Thomas Djamaluddin Buntut Ancam Muhammadiyah
- Arry
- 27 Mei 2023 21:35
Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN akhirnya menjatuhkan sanksi untuk dua penelitinya, Andi Pangerang Hasanuddin dan Thomas Djamaluddin. Sanksi terkait dengan unggahan ancaman ke Muhammadiyah.
BRIN memutuskan memecat Andi Pangerang sebagai PNS. Selain itu, Thomas Djamaluddin dikenai sanksi moral dan harus meminta maaf.
“(Andi Pangerang) Dikenai hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian sebagai PNS,” kata Kepala BRIN Laksana Tri Handoko lewat keterangan tertulis, Sabtu, 27 Mei 2023.
Sanksi dijatuhkan usai BRIN mendapat hasil rekomendasi dari Majelis Kode Etik dan Kode Perilaku ASN dan Majelis Hukuman Disiplin ASN BRIN.
Baca juga
Peneliti Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, BRIN Minta Maaf dan Siap Proses Hukum
Andi Pangerang dinyatakan terbukti melakukan perbuatan yang melanggar Peraturan Pemerintah no 94 tahun 2021 tentang Disiplin PNS. Hukumannya, Andi dipecat dari BRIN sekaligus sebagai PNS atau ASN.
"Menindaklanjuti hasil Majelis terhadap APH, Kepala BRIN sebagai Pejabat Pembina Kepegawaan (PPK) menyetujui bahwa APH dinyatakan bersalah dan dikenai hukuman disiplin tingkat berat berupa pemberhentian sebagai PNS," kata BRIN.
Sementara Profesor Thomas Djamaluddin dikenai sanksi moral. "Kepala BRIN juga telah menyetujui penjatuhan sanksi moral bagi TD berupa perintah untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan tertulis," tulis BRIN.
BRIN menegaskan, periset di lembaganya harus menjadikan kasus ini sebagai pelajaran.
Baca juga
Peneliti BRIN Andi Pangerang yang Ancam Bunuh Muhammadiyah Jadi Tersangka dan Ditahan
Andi Pangerang tak hanya dipecat dari BRIN. Dia juga telah ditetapkan sebagai tersangka kasus ujaran kebencian buntut komentar 'halalkan darah Muhammadiyah'.
Untuk diketahui, kasus ini bermula saat Prof Thomas memberikan pendapat soal perbedaan Lebaran 2023 antara pemerintah dan Muhammadiyah di kolom Facebook.
Komentar Prof Thomas kemudian ditimpali oleh Andi Pangerang. Andi melontarkan pernyataan yang menjurus pengancaman terhadap Muhammadiyah.
“Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat kegaduhan kalian,” tulis akun AP Hasanudin dengan me-mention sebuah akun Ahmad Fauzan S.
Andi Pangerang telah meminta maaf atas pernyataannya itu. Dia menyatakan tersulut emosi akibat Prof Thomas mendapat serangan dari netizen karena mengungkit sikap Muhammadiyah yang berbeda dalam menentukan Lebaran Idulfitri 2023.