Picu Kisruh Bunuh Muhammadiyah, Peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin Minta Maaf
- Arry
- 26 April 2023 08:57
Status peneliti BRIN Prof Thomas Djamaluddin di Facebook terkait perbedaan hari Lebaran Idulfitri memicu kisruh tentang wacana membunuh warga Muhammadiyah.
Thomas kini meminta maaf atas statusnya di Facebook tersebut. Meski demikian, dia menegaskan, komentar itu adalah sikap kritisnya atas metode penetapan wujudul hilal yang digunakan Muhammadiyah.
"Masih dalam suasana bermaaf-maafan, dengan tulus saya memohon maaf atas sikap kritis saya pada kriteria wujudul hilal yang saya anggap usang secara astronomi dan sikap eko-organisasi yang menghambat dialog menuju titik temu," kata Thomas kepada wartawan, Selasa, 25 April 2023.
"Tidak ada kebencian atau kedengkian saya pada organisasi Muhammadiyah yang merupakan aset bangsa yang luar biasa," ujarnya.
Baca juga
Peneliti Ancam Bunuh Warga Muhammadiyah, BRIN Minta Maaf dan Siap Proses Hukum
"Niat saya hanya mendorong perubahan untuk bersama-sama mewujudkan kesatuan umat secara nasional lebih dahulu," tegasnya.
Menurut Thomas, dia sudah lama mengomentari perbedaan penetapan Hari Raya. Dia pun berharap perbedaan itu bisa diselesaikan.
"Tidak dilestarikan," kata dia.
"Sekali lagi, saya mohon maaf dengan tulus kepada pemimpin dan warga Muhammadiyah atas ketidaknyamanan dan kesalahpahaman yang terjadi," ujarnya.
Baca juga
Mahfud MD Soroti 2 Pemda Larang Muhammadiyah Sholat Idulfitri di Lapangan
Untuk diketahui, Thoas menulis pendapat terkait perbedaan Lebaran di Indonesia yang menyinggung Muhammadiyah.
"Ya, sudah tidak taat keputusan pemerintah, eh masih minta difasilitasi tempat sholat Id. Pemerintah pun memberikan fasilitas," tulis Prof Thomas.
Komentar Thomas itu kemudian disambut rekannya di BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Dia kemudian memberikan komentar atas status Thomas itu:
"Perlu saya halalkan gak nih darahnya semua Muhammadiyah? Apalagi Muhammadiyah yang disusupi Hizbut Tahrir melalui agenda kalender Islam global dari Gema Pembebasan? Banyak bacot emang!!! Sini saya bunuh kalian satu-satu. Silakan laporkan komen saya dengan ancaman pasal pembunuhan! Saya siap dipenjara. Saya capek lihat pergaduhan kalian".
Artikel lainnya: BMKG: Fenomena Udara Panas di Indonesia Tak Masuk Kategori Gelombang Panas