Santai Dilaporkan Balik, MS Minta Terduga Pelaku KPI Tak di-Bully
- Arry
- 7 September 2021 13:11
MS, terduga korban perundungan dan pelecehan sesama jenis di Komisi Penyiaran Indonesia atau KPI akan dilaporkan balik para terduga pelaku ke polisi.
Pengacara MS, Rony E Hutahean, menyatakan, kliennya santai soal rencana para terduga pelaku melaporkan balik ke polisi. Menurutnya, saat ini kliennya masih fokus pada pemulihan psikologi terlebih dahulu.
“Bagi kami tidak kami terlalu pusingkan, karena memang kami masih fokus dalam pemeriksaan ya. Fokus dalam pemeriksaan korban,” kata Rony saat dihubungi wartawan pada Selasa, 7 September 2021.
“Untuk laporan balik itu kami tidak ada persiapan apa-apa. Kami beranggapan bahwa kami di sini mendampingi korban ya,” kata Rony.
Rony menjelaskan, apa yang disampaikan MS adalah sebuah fakta. “Kami berkeyakinan berdasarkan keterangan klien kami, bahwa apa yang dialami itu benar apa adanya. Dan pelakunya orang yang diduga melakukan itu ya dia kasih tahu itu,” ujar dia.
Baca Juga:
Terduga Pelaku Pelecehan di KPI Klaim Bercanda, Ancam Lapor Balik MS
Menurut Rony, kliennya juga kini masih trauma dan mengalami gangguan psikis akibat perlakuan yang diterimanya sejak 2011. MS pun harus menjalani pemeriksaan di RS Polri Jakarta.
"Dari keterangan klien kami pagi ini, kondisi beliau masih terganggu secara psikis. Istrinya sampai memberi perhatian khusus kepada MS," kata Rony.
Rony menjelaskan, kliennya mengalami beberapa gangguan akibat perundungan yang dialaminya. Seperti gangguan pencernaan hingga gangguan emosi yang tidak terkontrol setiap pagi.
Baca Juga:
Cerita 10 Tahun MS Jadi Korban Pelecehan Seksual Sejenis di KPI Pusat
Selain itu, MS juga kembali membuat surat terbuka kepada masyarakat. Kali ini MS meminta kepada masyarakat berneti merundung para terduga pelaku dan keluarganya.
MS berharap, perundungan yang dialaminya tidak terulang pada terduga pelaku dan keluarganya. “Jangan sampai terulang hal yang sama,” kata Rony.
“Melalui surat ini, saya memohon agar Netizen tidak berkomentar negatif dan menampilkan identitas keluarga para terduga pelaku dan bullying dan kekerasan seksual," tulisnya MS dalam suratnya.
MS pun meminta masyarakat fokus mengawal perkaranya dibanding merundung para terduga pelaku. “Tetaplah fokus terhadap kasus saya dan pelakunya. Saya sebagai manusia mempertimbangkan segala aspek etika dan nilai-nilai kemanusian,” ungkap MS.
“Saya khawatir keluarga pelaku, seperti: anak, istri dan orang tuanya mendapatkan dampak psikis atau trauma berkepanjangan seperti yang saya alami. Apalagi anak dari pelaku," tulis MS
Masa depan Indonesia berada di tangan generasi berikutnya. Demikian, surat ini, saya tulis atas inisiatif saya sendiri tanpa ada paksaan tekanan dari pihak manapun," tulis MS.