Kronologi Dugaan Kartel Kremasi Jenazah Covid-19 Versi Rumah Duka

  • Arry
  • 23 Juli 2021 23:11
Ilustrasi kremasi jenazah(istimewa/istimewa)

Kasus dugaan kartel tarif kremasi jenazah Covid-19 mulai diusut polisi. Pemilik rumah duka yang disebut melakukan kartel kini telah diperiksa polisi.

Business Development Yaayasan Rumah Duka Abadi, Indra Palus, menyatakan harga kremasi itu telah disetujui pihak keluarga jenazah. Angka Rp80 juta yang disebut-sebut itu merupakan total biaya dari kremasi hingga pemakaman.

Indra mengaku, beberapa minggu lalu didatangi keluarga yang ingin melakukan kremasi jenazah Covid-19.

Baca Juga:

Viral Kisah Martin Digetok Rp65 Juta Saat Hendak Kremasi Jenazah Covid-19

Sebenarnya Rumah Duka Abadi tidak memiliki layanan kremasi. Biasanya untuk hal itu mereka memberikannya ke dua krematorium yang menjadi mitra resminya dan kedua rekanannya itu juga tidak melayani jenazah Covid-19.

“Kami kembalikan lagi ke keluarga kami hanya penyedia jasa karena kami enggak punya kremasi karena kami khusus persemayaman,” jelas Indra kepada wartawan di Jakarta, Jumat, 23 Juli 2021.

Menurut Indra, pihak keluarga tetap meminta jenazah dikremasi. Rumah Duka Abadi kemudian mencoba menghubungi tempat kremasi khusus Covid-19 di Jakarta, namun seluruhnya penuh. Rumah Duka Abadi juga sempat menawarkan solusi, agar jenazah dimakamkan seperti biasa, namun pihak keluarga menolak.

Hingga akhirnya Rumah Duka Abadi menemukan krematorium yang menerima jenazah Covid-19 di Cirebon.

“Karena keluarga minta cepat maka kami cari dan dapat di Cirebon kami tawarkan harga dan mengembalikan keputusannya kepada keluarga (jenazah),” kata Indra.

Dari krematorium yang berada di Cirebon, menawarkan harga Rp 45 juta, termasuk pelarungan dan guci tempat abu jenazah. Mendapat informasi itu Rumah Duka Abadi menanyakan kesanggupan keluarga. Jawabannya, pihak keluarga bersedia dan tidak mempermasalahkan harga.

“Keluarga oke (menyepakati) Rp45 juta,” ujar Indra.

Sementara itu untuk fasilitas seperti peti jenazah Rp25 juta, transportasi Rp7,5 juta, dan pemulasaraan Rp2,5 juta merupakan layanan dari Rumah Duka Abadi, sehingga secara total keseluruhan ditambah biaya kremasi mencapai Rp80 juta.

“Itukan minta perincian keluarga kemudian kami berikan seadanya. Jadi bukan dari sini (Rumah Duka Abadi) tapi dari pihak ketiga (krematorium di Cirebon),” jelas Indra.

Kendati demikian, Indra mengatakan harga Rp 45 juta untuk proses kremasi jenazah Covid-19 sebenarnya tidak normal. Sepengetahuannya di sejumlah tempat di Jakarta, hanya berkisar Rp20 jutaan.

“Enggak sampai (Rp45 juta). Itu kalau di Sentra Medika itu Rp28,8 juta untuk jenazah Covid-19 dikremasi,” kata Indra.

“Kami kan balikin lagi ke keluarga, mau diambil atau tidak. Nah kalau dari pihak keluarga ini (mereka) setuju,” sambung Indra.

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan