Kapolda Jambi Belum Bisa Dievakuasi, Ada Kendala Cuaca dan Harimau
- Arry
- 21 Februari 2023 09:13
Tim SAR belum bisa mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongannya yang menjadi korban kecelakaan helikopter di kawasan hutan Muaro Emat, Kerinci. Ada sejumlah kendala yang menyulitkan evakuasi.
Proses evakuasi pada Senin, 20 Februari 2023 harus dihentikan. Selain karena faktor cuaca, anggota tim SAR juga mengantisipasi ancaman hewan buas seperti harimau di lokasi tersebut.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menjelaskan, proses evakuasi dihentikan pada pukul 15.00 WIB. Sebab cuaca di lokasi berkabut hingga petir.
"Batas waktu yang kami dapatkan dari Tim SAR yang ada di Merangin atau Kerinci sampai jam 20.00, karena BMKG bisa memberikan toleransi waktu segitu. Ini untuk menjaga keselamatan kru heli SAR dan yang dibawa," kata Dedi.
Menurutnya, proses evakuasi akan dilanjutkan hari ini, Selasa, 21 Februari 2023 pukul 06.00 WIB. Tim SAR akan mengerahkan bantuan helikopter untuk evakuasi dari udara.
Saat ini, lanjut Dedi, delapan korban sudah didampingi 20 orang tim evakuasi, termasuk dua tenaga medis dari Bidang Kedokteran Kepolisian untuk merawat korban, terutama Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono yang menderita luka parah.
Baca juga
Rombongan Kapolda Jambi dan Penumpang Helikoter Ditemukan
“Sampai saat ini kita masih fokus medis, mendirikan tenda, api unggun, makanan minuman obat-obatan cukuplah. Inshaallah, dengan tim medis yang turun dua orang itu bisa mengatasi pertolongan pertama di TKP. Sampai proses evakuasi selesai, tim medis mendampingi terus,” kata Dedi.
Selain faktor cuaca, proses evakuasi juga terkendala dengan medan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera. Sebab, lokasi kecelakaan helikopter itu masuk dalam wilayah Taan Nasional Kerinci Seblat.
"Di daerah itu masih dijumpai harimau. Rusa juga banyak ditemukan di sana, karena buruan datuk (harimau),” ujar Kepala Pengawasan BBTNKS Wilayah I Kerinci, Nur Hamidi.
“Potensi hipotermia bagi penumpang helikopter itu sangat tergantung pada kondisi fisik masing-masing setiap orang,” kata Nur.
Evakuasi lewat udara
Mabes Polri menyatakan, proses evakuasi akan diupayakan dilakukan melalui jalur udara. Karena dinilai lebih efektif daripada melalui jalur darat.
"Kalau tim darat cukup berat dan cukup lama waktunya, risikonya juga cukup tinggi, tidak bawa beban saja butuh waktu 12 jam (jalani kaki), apalagi membawa beban, orang lagi sakit ditandu bisa lebih 12 jam, bisa di atas 20 jam, yang efektif adalah evakuasi lewat jalur udara," kata Irjen Dedi.
“Kita berdoa bersama semoga cuaca membaik di titik lokasi di mana akan dilakukan evakuasi terhadap delapan korban,” ujar Dedi.
Artikel lainnya: Ular Piton Makan Sapi Utuh di Gowa Berakhir Tragis