Menkes Sebut Vaksin Johnson and Johnson Tiba di RI Bulan depan
- Arry
- 25 Agustus 2021 17:23
Vaksin Covid-19 yang akan dipakai di Indonesia akan semakin beragam. Bulan depan, vaksin Johnson and Johnson akan hadir di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat rapat dengan Komisi Kesehatan DPR, Rabu, 25 Agustus 2021. Dalam rapat itu, Budi menyatakan nantinya masyarakat hanya akan disuntik vaksin Johnson and Johnson sebanyak satu kali saja.
"Vaksin yang datang itu sudah cukup beragam sehingga nanti kita membutuhkan seni sendiri bagaimana kita mengatur vaksinasinya dilakukan dengan benar karena contohnya kita akan kedatangan Johnson and Johnson itu dari Belanda, tergeser (kedatangan) di bulan depan," kata Menteri Budi Gunadi Sadikin.
Baca Juga:
BPOM Izinkan Vaksin Sputnik-V Asal Rusia Dipakai di RI
"Itu kan hanya vaksin yang cukup disuntik satu kali," katanya. Namun, Budi Gunadi tidak merinci berapa banyak vaksin Johnson and Johnson yang akan tiba di Indonesia.
Sementara bulan ini, Menkes Budi menyebut Indonesia menyuntikkan tiga jenis vaksin COVID-19. Selain Pfizer, ada vaksin Sinopharm, dan AstraZeneca.
"Dan ini akan datang Pfizer Astrazeneca, Sinovac, ini akan datang bersamaan di bulan ini jadi kita harus menyuntikkan 3 jenis vaksin di bulan ini," pungkasnya.
Selain itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM menyatakan telah menerbitkan izin penggunaan darurat vaksin Sputnik-V buatan Rusia. Vaksin Sputnik-V akan diberikan pada usia 18 tahun ke atas.
Baca Juga:
Masuk RI, Fakta Vaksin Pfizer yang Disebut Paling Ampuh Lawan Covid
Vaksin ini menggunakan teknologi adenovirus seperti vaksin AstraZeneca. Selain memiliki efikasi tinggi, vaksin Sputnik V diklaim efektif melawan varian Delta.
"Sementara untuk efikasinya, data uji klinik fase 3 menunjukkan Vaksin COVID-19 Sputnik-V memberikan efikasi sebesar 91,6% (dengan rentang confidence interval 85,6% - 95,2%)," kata Kepala BPOM, Penny K Lukito dalam keterangan resminya.
Vaksin Sputnik-V diberikan secara injeksi intramuskular (IM) dengan dosis 0,5 mL untuk dua kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 minggu.
Vaksin ini juga termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu suhu -20 derajat Celcius dan +2 derajat Celcius.