Putri Candrawathi Curhat Brigadir J Raba Paha Hingga Kemaluan
- Arry
- 13 Oktober 2022 15:32
Dugaan pelecehan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat kepada Putri Candrawathi masih belum jelas. Namun, motif tersebut menjadi pemicu terjadinya pembunuhan Yosua di rumah dinas Ferdy Sambo.
Persoalan pelecehan seksual ini terugkap dalam surat dakwaan Brigjen Hendra Kurniawan, terdakwa obstruction of justice pembunuhan Brigadir J.
Dalam surat dakwaan itu disebutkan, Hendra Kurniawan mendapatkan cerita kalau Yosua meraba paha hingga kemaluan Putri Candrawathi.
Saat peristiwa itu terjadi, Hendra Kurniawan menjabat sebagai Karo Paminal Divisi Propam Polri. Dia mengaku dihubungi Ferdi Sambo usai kematian Yosua. Hendra yang sedang memancing di Pantai Indah Kapuk langsung meluncur ke rumah dinas Duren Tiga.
Baca juga
Dakwaan Ferdy Sambo: Yosua Tolak Temui Putri Hingga Kuat Maruf Tak Tahu Kejadian
Saat tiba di Duren Tiga, Hendra Kurniawan langsung menemui Ferdy Sambo. "Ada pelecehan terhadap Mbakmu," kata Ferdy Sambo saat itu.
Ferdy Sambo kemudian menceritakan tentang soal tembak menembak antara Yosua dan Richard Eliezer. Akibatnya, Brigadir J kemudian terbunuh. Hal ini sesuai dengan skenario rekayasa pembunuhan Brigadir J.
Usai mendengarkan cerita Ferdy Sambo, Hendra Kurniawan kemudian bertemu Karo Provos Divpropam Polri, Brigjen Benny Ali. Saat itu, Benny Ali menceritakan peristiwa yang menipa Putri Candrawathi. Kisah ini diceritakan langsung istri Ferdy Sambo tersebut.
"Pelecehannya seperti apa," tanya Hendra Kurniawan ke Benny Ali
Benny Ali kemudian menceritakan apa yang disampaikan Putri Candrawathi.
Baca juga
Febri Diansyah: Ferdy Sambo Perintahkan Hajar, Bharada E Malah Nembak
Berikut keterangan dalam surat dakwaan Hendra Kurniawan soal percakapan dengan Benny Ali:
"Putri Candrawathi menceritakan kepada Benny Ali benar telah terjadi pelecehan terhadap diri Putri Candrawathi di saat sedang beristirahat di dalam kamarnya, di mana sewaktu kejadian Putri Candrawathi juga menggunakan baju tidur celana pendek kata Benny Ali kepada Terdakwa Hendra Kurniawan."
"Lalu Benny Ali melanjutkan ceritanya dan mengatakan permasalahannya korban Nofriansyah Yosua Hutabarat telah memasuki kamar Putri Candrawathi dan sedang meraba paha sampai mengenai kemaluan Putri Candrawathi. Akan tetapi Putri Candrawathi terbangun dan kaget sambil berteriak."
"Dikarenakan teriakan Putri Candrawathi tersebut, korban Nofriansyah Yosua Hutabarat menodongkan senjata apinya ke Putri Candrawathi sambil mencekik leher dan memaksa agar membuka kancing baju Putri Candrawathi."
Baca juga
Ini 9 Hakim yang Bakal Sidang Ferdy Sambo Cs Mulai 17 Oktober 2022
"Lalu Putri Candrawathi berteriak histeris sehingga korban Nofriansyah Yosua Hutabarat 'panik dan keluar dari kamar', dan saat itu juga bertemu dengan Richard Eliezer Pudihang Lumiu sehingga terjadi tembak menembak."
"Cerita Benny Ali didapatkan dari Putri Candrawathi lalu diceritakan kembali kepada Terdakwa Hendra Kurniawan," bunyi dakwaan. Belakangan diketahui soal tembak menembak itu rekayasa."
"Setelah mendapat cerita tersebut, Hendra Kurniawan kemudian sempat melihat mayat Brigadir Yosua yang berada di bawah tangga dapur. Jenazah kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati pada pukul 19.30 WIB."
Artikel lainnya
- Kader PSI Penjual Dawet Minta Maaf Sebar Hoaks Aremania Mabuk Saat Tragedi Kanjuruhan
- Rizky Billar Belum Keluar dari Polres Jaksel Usai Jadi Tersangka KDRT, Ditahan?
- VIDEO: Pilot Lion Air Ngamuk di Pesawat Turkish Airlines
- Video Rizky Billar Lempar Bola Biliar ke Lesti Kejora Jadi Bukti Pendukung KDRT
- Paspor Indonesia Berlaku 10 Tahun Mulai 12 Oktober, Ini 4 Hal yang Wajib Diketahui