Usai Nonton Video Porno, Harvey Malaiholo Menangis Saat Klarifikasi di Fraksi PDIP
- Arry
- 13 April 2022 16:31
Anggota DPR yang menonton video porno saat rapat soal vaksin diketahui adalah Harvey Malaiholo. Mantan artis itu baru menjadi legislator pada Januari 2022 melalui mekanisme PAW di Fraksi PDI Perjuangan.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto, menjelaskan, Harvey Malaiholo sudah memberikan klarifikasi ke fraksi. Dia juga mengakui perbuatannya tersebut.
"Dia (Harvey Malaiholo) sampai menangis memberikan klarifikasi. Yang kayak gini kita cukup peka. Kan kasihan dia yang bersangkutan sampai nangis-nangis," kata Bambang Wuryanto, Selasa, 12 April 2022.
"Dia bilang saya nggak pernah selama ini kok ada yang foto," ujar pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu.
Baca Juga
Anggota DPR yang Nonton Film Hot Saat Rapat Vaksin Adalah Harvey Malaiholo dari PDIP
Bambang pun menduga, Harvey Malaiholo dijebak. Menurutnya, ada pihak yang ingin melakukan pembunuhan karakter kepada Harvey Malaiholo.
"Jadi, kawan-kawan wartawan, bukan aku kemudian ini ya (membela Harvey). Tapi mungkin kawan wartawan ada yang bekerja sama dengan seseorang membunuh karakter, character assassination," ujarnya.
"Saya kan juga dibegituin. Siapapun anggota bisa dibegituin. Karena kami adalah high profile, pejabat tinggi negara," ujarnya.
Aksi Harvey Malaiholo ini viral dari sebuah video yang beredar di media sosial. Dalam potongan video yang beredar, terlihat Harvey sedang memegang telepon genggamnya saat rapat Komisi IX DPR yang membahas soal vaksin.
Saat itu, Harvey terlihat membuka sebuah video yang ternyata video porno.
Artikel lainnya
- Polisi Tangkap Pemukul Pertama Ade Armando Sampai Babak Belur Saat Demo 11 April
- Rombongan KSAD Jenderal Dudung Alami Kecelakaan Maut, 2 Orang Tewas Termasuk Wartawan
- Bos PS Store Putra Siregar-Artis Rico Valentino Ditangkap, Ini Kronologi Kasusnya
- Hasil Liga Champions: Madrid Lolos Dramatis, Villarreal Tenggelamkan Munchen
- Yusuf Mansur Marah Soal Rp 1 T, Wirda Mansur Klaim Ada yang Mau Beli Paytren Rp 4 T