Moeldoko dan Polisi Kompak Sebut Tak Ada Mafia Minyak Goreng, Cuma Pelanggaran Ini

  • Arry
  • 24 Maret 2022 10:10
Ilustrasi Minyak Goreng(ist/ist)

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dan kepolisian kompak menyatakan tidak ada keterlibatan mafia dalam urusan minyak goreng langka di Indonesia.

"Tidak ada keterlibatan mafia yang sedang memainkan harga minyak goreng. Ini hanya urusan tata niaga," kata Moeldoko, Rabu, 23 Maret 2022.

Menurut Moeldoko, kelangkaan minyak goreng kemasan terjadi akibat enam pabrik yang tutup. Hal ini lantaran harga minyak sawit mentah atau CPO di pasar global naik.

"Harga CPO di pasar global di atas Rp14 ribu per liter. Mereka kesulitan ketika dipaksa menjual sesuai HET sebesar Rp14 ribu per liter," katanya.

Baca Juga
Daftar Harga Terbaru Minyak Goreng Bimoli Hingga SunCo di Alfamart dan Indomaret

"Beberapa pabrik minyak goreng yang tutup mempengaruhi suplai. Suplai yang mempengaruhi akan menaikkan harga. Diharapkan dengan melepas HET akan terjadi keseimbangan baru," ujarnya, menjelaskan.

"Saya yakin itu tidak lama. Itulah keseimbangan baru yang semuanya akan ditentukan pasar. Nanti harganya akan semakin turun," ucapnya

Sementara itu, Satgas Pangan Polri menyatakan sampai saat ini belum menemukan adanya mafia minyak goreng. Polisi hanya menemukan pelanggaran yang dilakukan individu saja.

Baca Juga
Polemik Minyak Goreng, Megawati: Apa Ibu-ibu Hanya Goreng, Sampai Rebutan?

Ketua Satgas Pangan Polri, Irjen Helmy Santika, mengatakan, pihak-pihak yang dimaksud adalah pelaku usaha perseorangan yang tidak mengikuti kebijakan pemerintah.

“Jadi sementara ini temuan kami lebih personal pelaku usaha, bukan mafia minyak goreng,” kata Helmy dalam keterangannya, Rabu (23/3/2022).

“Sejauh ini belum ditemukan mafia minyak goreng. Mafia lebih dikonotasikan sebagai persengkongkolan besar, masif, dan terstruktur yang melibatkan banyak pihak. Sampai saat ini tidak ditemukan praktik seperti itu,” ujar Helmy.

Baca Juga
Ikuti Saran dari Megawati: Netizen Bikin Peyek Direbus, Bagaimana Hasilnya?

Wakil Ketua DPR, Rachmat Gobel, juga sempat menyatakan tidak ada keterlibatan mafia dalam kelangkaan minyak goreng di Indonesia. Menurutnya, krisis minyak goreng terjadi akibat ketidakpastian regulasi tata niaga.

Menurutnya, celah dalam regulasi tersebut kemudian dimanfaatkan pengusaha untuk mencari keuntungan.

“Dia lihat ada celah dalam peraturan, lengah, ya dia masuk. Jadi jangan kita langsung mencap bahwa ini adalah mafia,” ujar Rachmat Gobel dalam sebuah siaran pers.

Keberadaan mafia minyak goreng sebelumnya diungkapkan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Menurutnya, pihaknya sudah menemukan terduga pelaku yang perkaranya sedang ditangani kepolisian.

Sementara, Wakil Ketua Satgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengaku belum menerima laporan terkait dugaan mafia minyak goreng tersebut.

 

Artikel lainnya

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan