Insiden di Wadas, Gubernur Ganjar Minta Maaf dan Janji Bebaskan Warga yang Ditangkap
- Arry
- 9 Februari 2022 13:40
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, meminta maaf atas insiden yang terjadi saat pengukuran lahan tambang di Desa Wadas, Purworejo, pada 8 Februari. Ganjar memastikan warga yang sempat ditangkap akan dibebaskan.
"Saya ingin minta maaf kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Purworejo, terkhusus yang ada di Desa Wadas, karena kejadian kemarin mungkin merasa betul-betul tidak nyaman," ujar Ganjar dikutip dari Instagram-nya, Rabu, 9 Februari 2022.
"Saya minta maaf dan saya minta maaf," tegas Ganjar.
Ganjar menyatakan, sudah berkomunikasi dengan Kapolda Jawa Tengah terkait kondisi di Wadas. Termasuk dengan puluhan warga yang sempat ditangkap aparat kepolisian.
"Kemarin malam saya cukup intens komunikasi dengan Pak Kapolda, intens sekali untuk memantau perkembangan yang ada di Purworejo, terkhusus Wadas. Kami sudah berkomunikasi dan bersepakat masyarakat yang kemarin diamankan Insyaallah akan dilepaskan," lanjut Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Komnas HAM terkait warga yang ditangkap.
"Kami sempat berkomunikasi dengan Komnas HAM, dan Komnas HAM pun sepakat (dilepas) karena di antara kami komunikasi sangat intens terkait hal ini," kata Ganjar.
Kepala Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia, mengungkapkan warga Wadas yang ditahan Polres Purworejo sebanyak 64 orang. Dari puluhan orang itu, ada anak-anak yang juga ikut ditahan.
"Kami sekarang masih ada di Polres Purworejo dan kami masih berusaha dampingi teman-teman. Total ada 64 orang, dan data yang kami peroleh itu 10 di antaranya anak-anak," kata Julian.
"Nah sampai hari ini kami masih berusaha gimana caranya biar teman-teman itu tidak di dalam lagi dan mereka keluar, bebas, dan dapat bertemu dengan keluarga. Karena sampai saat ini keluarga sedang khawatir dengan sanak saudara mereka," lanjut Julian.
Selanjutnya kronologi insiden Wadas berbuntut penangkapan warga >>>