Dua Gempa Kuat Guncang Mukomuko dan Mentawai
- Arry
- 3 Agustus 2021 11:31
Dua gempa berkekuatan kuat mengguncang Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Tidak ada peringatan gelombang tsunami pasca gempa yang hanya berselang 15 menit itu
Plt Juru Bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, menjelaskan, gempa pertama terjadi pada pukul 05.48 WIB, Selasa, 3 Agustus 2021. Kekuatan gempa mencapai 6 Magnitudo.
Tidak sampai 15 menit kemudian, gempa susulan dengan skala lebih rendah kembali mengguncang, tepatnya pukul 06.01 WIB. Gempa susulan ini tercatat M 5,4 dengan pusat gempa masih berada di laut, 124 km barat daya Mukomuko dengan kedalaman 10 km.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko melaporkan meski guncangan kuat dirasakan namun tidak menimbulkan kepanikan di masyarakat. Saat ini situasi telah kembali normal dan belum ada laporan kerusakan serta korban jiwa, meski demikian monitoring kondisi pasca gempa masih terus dilakukan.
Berbeda dengan situasi di Mukomuko, masyarakat Kepulauan Mentawai khususnya di pesisir timur Pagai Selatan sempat panik dan keluar rumah saat gempa terjadi. BPBD Kabupaten Mentawai memantau dampak gempa di 10 kecamatan, namun hanya 5 kecamatan yang dilaporkan merasakan guncangan gempa dengan skala bervariasi.
Kelima kecamatan tersebut adalah Sipora Utara dan Sipora Selatan merasakan guncangan pada skala I MMI. Kemudian Kecamatan Pagai Utara, Sikakap dan Pagai Selatan yang merasakan guncangan skala II-III MMI. Namun pada gempa kedua, masyarakat Kecamatan Pagai Selatan merasakan guncangan dengan skala lebih besar yakni III-IV MMI.
Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa di Kepulauan Mentawai. Sementara kerusakan bangunan hanya rusak ringan, karena rata-rata bangunan rumah warga terbuat dari kayu. Menurut laporan tim di lapangan, kondisi saat ini telah kondusif, warga telah kembali kerumah masing-masing.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis informasi kedua gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.