Ramai Ada Perusahaan Rintisan Paksa Puluhan Karyawan Resign Hingga Sewa Ormas
- Arry
- 14 Desember 2021 15:37
Media sosial tengah dihebohkan dengan sebuah perusahaan rintisan alias startup memaksa puluhan karyawannya mengundurkan diri. Tak hanya itu, perusahaan itu juga diduga menyewa ormas untuk menjaga kantor dengan alasan kemanan.
"Denger-denger ada stratap yang barusan manggil 40-50an karyawannya trus pada disuruh resign nih. Sambil dijagain ormas pula," tulis akun @**k****m di Twitter.
Masih di akun tersebut, ada pengakuan dari seseorang yang diduga merupakan karyawan perusahaan tersebut. Dia menyatakan, karyawan yang mau digaji harus tandatangani perjanjian pengunduran diri alias resign terlebih dahulu.
"Pas ditanya balik kapan pelunasan buat yg udh resign duluan dn staff2 yg masih aktif, jawabannya ya seperti biasanya~ nanti akan diinfokan kembali updatenya~ lalala. Yg udah ngajuin resign duluan before this day dan dapet tempat kerja baru akan dikesampingkan dulu pelunasan penggajiannya. Pas ditanya alasannya apa, mereka bilang "setidaknya udh ada pemasukan baru dr company barunya," tulis akun tersebut.
"Cuma takut aja mereka lepas tanggung jawab sama yang udah ngajuin resign duluan dan pada akhirnya janji hanya sekedar janji," katanya.
Sementara akun lainnya menyoroti soal korban tak hanya karyawan, tetapi kjuga vendor hingga konsumen.
"Lagi rame nih f*****o yang maksa karyawannya resign pake sewa ormas segala. Barusan main ke kolom komen IG-nya. Ternyata bukan cuma karyawan jadi korban, tapi vendor dan customer juga ikutan," tulis akun @**a**yi di Twitter.
Dari jepretan layar seorang, perusahaan itu diduga menjalin komunikai dengan ormas preman sejak 2018.
"'dijagain ormas' kok gak minta dijagain Polri? Itu start-up atau lapak kondangan?" komentar warganet.
Warganet pun menduga perusahaan itu berinisial F dan berkecimpung di bisnis furniture.
Baca Juga
- BMKG Cabut Peringatan Tsunami, BNPB: Tsunami Terdeteksi 7 Cm di NTT
- Ada 15 Kali Gempa Susulan Goyang NTT Paska Gempa Dahsyat M 7,4
- Innalillahi, Politisi PPP Haji Lulung Meninggal Dunia
- PPKM Diperpanjang Sampai 3 Januari 2022, Jakarta Turun Jadi Level 1
- Kapolres Sebut Aipda Rudi Tak Tolak Laporan Korban Perampokan, Lebih ke Bercanda