Deretan Kontroversi Hasan Nasbi: Blunder Teror Kepala Babi Hingga Diperiksa KPK
- Arry
- 29 April 2025 17:59
Hasan Nasbi mengundurkan diri sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam Kabinet Merah Putih. Keputusan ini sudah diambil sejak 21 April 2025.
"Maka pada hari ini, 21 April 2025, sepertinya saat itu sudah tiba, surat pengunduran diri saya tanda tangani dan saya kirimkan kepada Presiden lewat 2 kawan baik saya, Menteri Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet," kata Hasan Nasbi dalam video yang diunggah Total Politik dikutip Selasa, 29 April 2025.
"Kesimpulan saya sudah sangat matang, bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan," kata Hasan.
"Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional. Ini rasanya jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang dan demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang," ujarnya.
Baca juga
Teror Kepala Babi ke Kantor Tempo, Istana: Bukan Ancaman, Mungkin Bisa Dimasak
Sebelum mundur, Hasan Nasbi kerap mendapat sorotan tajam. Terakhir, soal komentarnya terkait teror kepala babi yang diterima redaksi Tempo.
Berikut deretan kontroversi Hasan Nasbi:
-
Blunder Komentar Teror Kepala Babi
Hasan Nasbi memicu kritik tajam saat mengomentari teror kepala babi yang dikirim ke redaksi Tempo. Alih-alih mengecam tindakan itu, Hasan Nasbi justru menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja.
Saat itu Hasan Nasbi beralasan mengutip sikap wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik Francisca Christy Rosana atau Cica di media sosial X terkait teror kepala babi.
"Saya lihat medsos Cica. Dia minta dikirim daging babi. Artinya dia tidak terancam. Dia bisa bercanda. Kirimin daging babi dong," kata Hasan.
"Ini kan kami engga tahu. Ini problem mereka dengan entah siapa. Entah siapa yang mengirim. Buat saya enggak bisa tanggapi apa-apa," kata Hasan.
"Apakah itu beneran seperti itu. Atau cuma jokes. Karena mereka (Tempo) menanggapinya dengan jokes," kata Hasan.
Baca juga
Tempo Diteror Kepala Babi, Hasan Nasbi Jelaskan Maksud Dimasak Saja
-
Ditegur Presiden Prabowo
Komentar Hasan Nasbi itu pun memicu reaksi dari Presiden Prabowo Subianto. Dia menilai, komentar tersebut sebagai bentuk kelalaian dan kekeliruan.
"Mungkin karena baru dalam posisi pemerintahan yang selalu disorot. Jadi kadang-kadang orang yang dari dunia perencana atau dunia survei, atau akademis, muncul di panggung publik kurang cepat menyesuaikan, menurut saya," kata Prabowo saat berdiskusi dengan enam pimred media massa di Hambalang.
Baca juga
Prabowo Tunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi Jadi Jubir, Bagaimana Nasib Hasan Nasbi?
-
Bela Kaesang soal Jet Pribadi
Hasan Nasbi sempat membela putra bungsu Presiden ke-7 RI, Kaesang Pangarep, soal penggunaan jet pribadi.
“Saya ingin ngasih statement (tanggapan), pertama, Mas Kaesang ini bukan pejabat publik dan dia sudah dewasa, dia sudah punya kehidupan sendiri, sudah punya bisnis sendiri, dan dia bukan pejabat,” kata Hasan dalam sebuah video siniar yang diunggah di akun Instagram @hasan_nasbi, Rabu, 18 September 2024.
Baca juga
Kaesang Pangarep Hilang Usai Naik Jet Pribadi ke AS, PSI: Sudah di Jakarta
-
Kembalikan Uang dan Diperiksa KPK
Hasan Nasbi pernah diperiksa KPK pada 23 Desember 2016. Saat itu dia masih menjadi CEO PT Cyrus Nusantara, belum masuk ke pemerintahan.
Juru Bicara KPK saat itu, Febri Diansyah, mengatakan, Hasan Nasbi diperiksa sebagai saksi terkait korupsi proyek Pasar Atas Baru Cimahi dengan tersangka suami Wali Kota Cimahi, Atty Suharty, M Itoc Tochija.
Febri menjelaskan, selain diperiksa, Hasan Nasbi juga mengembalikan uang senilai Rp1,4 miliar ke KPK. Uang diduga terkait kasus korupsi tersebut.
“Itu seluruh nilai kontrak dan itu sudah dikembalikan ke KPK,” kata Febri.
-
Isu Aliran Dana ke Teman Ahok
Hasan Nasbi juga pernah diduga menerima aliran dana Rp30 miliar dari pengembang reklamasi di utara Jakarta jelang Pilkada Jakarta 2017. Kasus ini mulanya terkuat dari komentar anggota DPR Junimart Girsang.
"Saya dengar ada dana pengembang Rp 30 miliar ke Teman Ahok yang diberikan lewat Sunny dan Cyrus," ujarnya.
Sunny yang dimaksud adalah Sunny Tanuwidjaja, staf khusus Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan Cyrus merujuk pada Cyrus Network, lembaga survei yang dipimpin Hasan Nasbi, sekaligus inisiator Teman Ahok.
Artikel lainnya: Aktor Jonathan Frizzy Terseret Kasus Vape Mengandung Obat Keras Etomidate