Ajudan Kapolri Dorong dan Pukul Jurnalis di Semarang, Jenderal Listyo Minta Maaf

  • Arry
  • 6 April 2025 21:47
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo(tribratanews/polri.go.id)

Ajudan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diduga melakukan kekerasan terhadap wartawan. Tak hanya mendorong, ajudan itu juga memukul kepala wartawan yang tengah meliput.

Kejadian ini bermula saat sejumlah jurnalis tengah meliput agenda Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Stasiun Tawang Kota Semarang pada Sabtu, 5 Aprul 2025. Saat itu Kapolri tengah meninjau arus balik Lebaran 2025.

Saat itu, Kapolri tengah menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda. Sejumlah jurnalis foto pun mencoba mengambil gambar peristiwa tersebut dari jarak dekat.

"Namun, salah satu ajudan tersebut kemudian meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar," demikian keterangan dari Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Semarang, Dhana Kencana dan Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf, pada Minggu, 6 April 2025.

Baca juga
Wartawan di Kalsel Diduga Dibunuh Anggota TNI AL, Ini Fakta yang Terungkap

Saat itu, pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, kemudian menyingkir dari lokasi. Dia kemudian menuju area peron. Namun setiba di lokasi, ajudan Kapolri tersebut menghampiri Makna dan melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.

Usai melakukan kekerasan, ajudan Kapolri itu kemudian melontarkan kata-kata bernada ancaman kepada sejumlah jurnalis. "Kalian pers, saya tempeleng satu-satu."

"Tindakan tersebut menimbulkan trauma, rasa sakit hati, dan perasaan direndahkan bagi korban, serta keresahan di kalangan jurnalis lainnya yang merasa ruang kerja mereka tidak aman," lanjut keterangan itu.

Respons Kapolri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal kelakuan ajudannya itu. Dia pun meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan anak buahnya terhadap wartawan.

"Saya cek dulu, karena saya baru mendengar dari link berita ini, namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik, segera saya telusuri dan tindak lanjuti," kata dia kepada wartawan.

"Secara pribadi saya minta maaf terhadap insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman rekan rekan media," sambungnya.

Atas insiden ini, PFI Semarang dan AJI Semarang menyatakan sikap atas tindakan tersebut:

  1. Mengecam keras tindakan kekerasan oleh ajudan Kapolri kepada jurnalis dan segala bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik.
  2. Menuntut permintaan maaf terbuka dari pelaku kekerasan terhadap jurnalis.
  3. Polri harus memberikan sanksi kepada anggota pelaku kekerasan terhadap jurnalis tersebut.
  4. Polri harus mau belajar agar tak mengulangi kesalahan serupa.
  5. Menyerukan kepada seluruh media, organisasi jurnalis, dan masyarakat sipil untuk turut mengawal kasus ini.

Artikel lainnya: Tagihan Listrik Melonjak Usai Diskon Berakhir dan Libur Lebaran, Ini Penjelasan PLN

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan