Tagihan Listrik Melonjak Usai Diskon Berakhir dan Libur Lebaran, Ini Penjelasan PLN
- Arry
- 6 April 2025 18:55
Pelanggan PLN mengeluhkan tagihan listrik tetiba melonjak tajam. Kenaikan ini terjadi usai kebijakan diskon dari PLN berakhir dan libur Lebaran 2025.
Keluhan ini banyak dilontarkan di media sosial. Warganet mengeluh tagihan listriknya kini melonjak ratusan ribu rupiah.
"Sebelum subsidi, tagihan saya sekitar Rp 280 ribu sampai Rp 320 ribu. Selama subsidi turun jadi Rp 140 ribu. Tapi bulan ini mendadak jadi Rp 611 ribu!" cuit warganet.
Warganet pun kemudian menuding PLN menaikkan tarif listrik secara sepihak tanpa pemberitahuan ke pelanggan.
Baca juga
Diskon Token Listrik 50%, Berapa Batas Maksimal Pembelian? Ini Ketentuannya
Vice President Komunikasi Korporat PT PLN, Grahita Muhammad, buka suara soal keluhan pelanggan. Menurutnya, tarif listrik sudah kembali normal sejak 1 Maret 2025, setelah ada kebijakan diskon 50 persen selama Januari-Februari 2025.
“Untuk Triwulan Kedua 2025, tarif listrik tidak berubah. Tarif kembali normal, bukan naik,” jelas Grahita.
Dia mengeklaim, lonjakan tagihan disebabkan adanya kenaikan pemakaian listrik. Bukan karena adanya perubahan tarif.
"Kami imbau pelanggan memantau penggunaan mereka lewat aplikasi PLN Mobile," tambahnya.
Grahita mengungkapkan, tarif listrik hingga April 2025 yang berlaku adalah:
- Rumah tangga 450 VA subsidi: Rp 415/kWh
- Rumah tangga 900 VA subsidi: Rp 605/kWh
- Rumah tangga 900 VA nonsubsidi: Rp 1.352/kWh
- Rumah tangga 1300–2200 VA: Rp 1.444,70/kWh
- Rumah tangga 3500 VA ke atas: Rp 1.699,53/kWh
- Bisnis dan kantor 6.600 VA–200 kVA: Rp 1.444,70–Rp 1.699,53/kWh
Grahita pun menegaskan, pemerintah belum melakukan penyesuaian tarif listrik. Sehingga untuk mencegah lonjakan tagihan, pelanggan diimbay lebih bijak mengonsumsi listrik.
Artikel lainnya: Pergi ke Jepang Saat Libur Lebaran, Bupati Indramayu Lucky Hakim Terancam Disanksi