Heboh Bayi di Bekasi Diberi Obat Kedaluwarsa, Puskesmas Alesan Soal Banjir

  • Arry
  • 15 Maret 2025 13:42
Ilustrasi bayi(@lumapimentel/unsplash)

Seorang bayi berusia delapan bulan mengalami ruam kulit dan gatal-gatal. Keluhan ini dialami usai mengonsumsi obat yang diberikan sebuah puskesmas. Diduga obat tersebut kedaluwarsa.

Peristiwa itu dialami bayi N. Keluarga bayi N tidak terima dengan alasan dari pihak puskesmas soal obat kedaluwarsa. Menurutnya, pihak puskesmas menyebut ada kelalaian dalam pemberian obat kedaluwarsa akibat banjir yang melanda Bekasi.

“Alasan mereka karena terjadi kebanjiran, maka sortir obat terlewat, jadi bisa kelolosan,” ujar N dikutip dari Gobekasi, Sabtu, 15 Maret 2025.

“Enggak masuk akal dong. Alasannya banjir, obat dari tahun 2023, kecuali dari dua bulan yang lalu,” tegas N.

Baca juga
Siasat Bulus 2 Bidan di Yogya: Jual 66 Bayi Ilegal, Harga Rp85 Juta

Ibunda bayi N mengaku pihak puskesmas sudah meminta maaf. Namun tidak ada tindak lanjut dari tindakan mereka, apakah akan diperiksa lebih lanjut atau tidak.

“Dia cuma bilang, ‘Oh ya, ibu ini obatnya sudah bagus dari Primaya, ibu dilanjutkan dulu sambil saya cek’. Saya tuh penginnya tindakan cepat, tanggung jawabnya mana,” ungkap ibunda N.

Ibunda N menjelaskan, peristiwa ini bermula saat anaknya yang sedang demam mengikuti imunisasi di posyandu yang digelar oleh salah satu puskesmas pada Senin, 10 Maret 2025.

Saat itu petugas medis memberikan obat Paracetamol atau penurun panas kepada bayi tersebut. Setelah tiga hari, demam bayi turun, namun kemudian muncul ruam kulit dan gatal-gatal.

Keluarga kemudian membawa bayi N ke IGD RS Primaya. “Saya bawa anak ke IGD Primaya. Setelah ditangani, terus diberikan dosis obat tinggi untuk meredakan alerginya,” kata N.

“Kami meminta pertanggungjawaban dari pihak puskesmas. Ini menyangkut kesehatan anak saya, dan kami tidak ingin kejadian serupa terulang lagi,” tegas N. 

Artikel lainnya: Viral Patwal Tendang Pemotor Hingga Masuk Selokan di Jalan Raya Puncak Bogor

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan