Usai Dipanggil Prabowo, Bahlil Akui Salah Soal Kisruh LPG 3 Kg
- Arry
- 4 Februari 2025 18:38
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengakui kisruh larangan penjualan gas elpiji 3 kilogram (kg) di pengecer adalah kesalahannya. Dia pun meminta agar tidak ada pihak lain yang disalahkan.
"Jadi enggak usah dipersalahkan siapa-siapa, itu adalah kesalahan kami, kalau itu ada salah," kata Bahlil usai dipanggil Presiden Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa , 4 Februari 2025.
"Tapi kalau itu ada kelebihan, itu ada kebenaran pemerintah," ujar dia.
Bahlil mengaku sudah melakukan sidak di lapangan untuk melihat langsung ketersediaan gas LPG.
Baca juga
Dasco Sebut Aturan Pengecer Dilarang Jual LPG 3 Kg Bukan Kebijakan Prabowo
"Saya tadi sidak kan ya turun ke lapangan untuk mengecek tentang kondisi terakhir, alhamdulillah semua sudah mulai melakukan perbaikan yang cukup bagus dan kondisinya tidak seperti kemarin," ujar Bahlil.
Bahlil mengeklaim, selama ini gas bersubsidi banyak yang tidak tepat sasaran karena harganya dipatok lebih mahal dari harga tertinggi yang ditetapkan pemerintah.
"Kita itu subsidinya itu Rp87 triliun per tahun dengan perhitungan per galon, itu per tangki, maksimal harganya sebenarnya di angka Rp18.000, Rp19.000," kata Bahlil.
"Sudah paling jelek-jelek banget kalau ada mark up, itu sudah paling jelek Rp20.000, sudah jelek banget lah, tapi sebenarnya Rp18.000, Rp19.000. Tapi apa yang terjadi, harga kita itu ada yang sampai Rp25.000 sampai Rp30.000," ujarnya.
Artikel lainnya: Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi: Pelaku Didiagnosis Idap Psikopat Narsistik