Gegara Kasus Es Teh, Miftah Maulana Mundur dari Utusan Khusus Presiden Urusan Agama

  • Arry
  • 6 Desember 2024 17:45
Miftah Maulana mundur dari Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Kabinet Merah Putih(ist/ist)

Miftah Maulana Habiburrahman mengumumkan pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan Kabinet Merah Putih.

"Hari ini, dengan segala kerendahan hati dan ketulusan dan dengan penuh kesadaran, saya ingin sampaikan keputusan yang sudah saya renungkan sangat mendalam setelah berdoa, bermusahabah, dan istikarah," kata Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta, Jumat, 6 Desember 2024.

"Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari tugas saya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan," kata dia.

"Keputusan mundur ini saya ambil karena rasa cinta, hormat dan tanggung jawab saya yang mendalam kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto serta seluruh masyarakat Indonesia," kata dia sedikit terisak.

Baca juga
Viral Video Lawas Miftah Ejek Seniman Senior Yati Pesek, Sebut Jelek Hingga Pelacur

Miftah menyatakan, keputusan ini bukan akhir atau langkah mundur. Tetapi sebuah langkah awal untuk berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan cara yang lebih luas dan beragam.

"Seorang berjiwa kstaria pernah berkata, kalau jabatan itu hanya titipan sementara, karena itu adalah sarana berbuat kebaikan," ujarnya.

Miftah pun menyatakan, sebagai pendakwah dan pelayan umat, dia merasa pengabdian kepada bangsa dan negara tidak terbatas pada satu jabatan dan kedudukan semata.

"Tetapi mencakup seluruh ruang di mana saya bisa memberikan manfaat," kata dia.

Pengunduran diri Miftah dari Kabinet Merah Putih ini usai videonya menghina penjual es teh viral. Belum kelar kasus itu, muncul lagi video saat dia melecehkan artis senior Yati Pesek. 

Artikel lainnya: KPK Terbitkan Surat DPO Terbaru Untuk Buronan Korupsi Harun Masiku

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan