Peternak Sapi Gelar Protes Mandi Susu, Ini Permasalahannya
- Arry
- 10 November 2024 17:03
Para peternak susu sapi menggelar aksi simbolis mandi susu. Puluhan ribu liter susu sapi itu pun terbuang percuma di jalan dan tempat pembuangan akhir atau TPA Winong, Boyolali, Jawa Tengah.
Tak hanya itu, para peternak ini juga sempat membagikan sekitar 1.000 liter susu gratis kepada masyarakat pada Sabtu, 9 November 2024.
Apa permasalahan dan di balik aksi mereka membuang ribuan susu?
Koordinator aksi, Sriyono Bonggol mengatakan, aksi mandi hingga buang susu dilakukan sebagai bentuk protes peternak sapi atas pembatasan kuota susu yang masuk ke industri pengolahan susu atau IPS.
"Kami mewakili peternak yang jumlahnya puluhan ribu di wilayah Boyolali yang saat ini sedang menjerit karena kondisi perindustrian susu di Indonesia yang membatasi jumlah kuota masuk produk lokal kita," kata dia.
Menurutnya, pembatasan kuota susu itu membuat produksi susu sapi dari para peternak menjadi tak terserap. Akibatnya, ribuan liter susu terbuang atau hanya menumpuk di usaha dagang (UD) atau koperasi.
Dalam aksinya, mereka juga membuang 50 ribu liter atau 50 ton susu ke TPA Winong, Boyolali.
"Hari ini kami membuang 50.000 liter susu. Ini sudah terjadi beberapa hari yang lalu. Memang per hari di Boyolali itu ada sisa kuota 30 ton per hari," kata Sriyono.
Sriyono menduga, kebijakan pembatasan kuota susu oleh IPS terjadi lantaran adanya kuota impor susu dari luar negeri. Padahal selama ini produksi susu lokal untuk kebutuhan dalam negeri baru sekitar 20 persen. Sedangkan sisanya berasal dari impor.
"Harusnya meskipun pasar sesepi apa pun produksi lokal kita terserap semua. Seandainya pemerintah maupun industri itu memang mementingkan produksi dari susu lokal kita. Itu yang melandasi kenapa terjadi aksi ini," kata dia.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati mengakui daya serap susu dari peternak sapi lokal di wilayah Boyolali berkurang sejak adanya pembatasan kuota dari IPS.
"Produksi susu di Boyolali setiap hari mencapai 140.000 liter. Tetapi, sejak adanya pembatasan kuota dari IPS, hanya 110.000 liter yang terserap," kata dia.
Namun Lusia menyayangkan aksi para peternak yang membuang ribuan liter susu. Sebab hal tersebut justru dapat menyebabkan dampak lain, seperti pencemaran.
Dia pun berjanji akan mempertemukan peternak dengan BUMN terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Artikel lainnya: Pakai Tinta Biru dan Huruf Kapital, Tom Lembong: Saya Kooperatif Ungkap Kebenaran