Varian Delta Belum Tuntas, Kini Muncul Delta Plus di Indonesia
- Arry
- 28 Juli 2021 15:37
Mutasi virus Covid-19 terus terjadi. Kini telah hadir varian baru yang dinamakan Delta Plus. Bahkan varian Delta Plus ini sudah terdeteksi hadir di Indonesia.
Lembaga Biologi Molekuler Eijkman memastikan, varian Delta Plus atau yang bernama resmi AY.1 terdeteksi di dua wilayah di Indonesia.
"Iya. Kita temukan varian Delta Plus di Jambi dan Mamuju," kata Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Subandrio di Jakarta, Rabu, 28 Juli 2021.
Varian Delta Plus memiliki mutasi yang berbeda dibanding Varian Delta atau B1617.2, yakni pada protein K417N. Mutasi yang sama juga ditemukan dalam varian Beta (B1351) dan varian Gamma (P1).
Prof Amin menjelaskan, temuan varian Delta Plus ini diketahui setelah mendapatkan kiriman sampel dari RS Raden Mattahher Jambi sekitar 3 minggu lalu.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi, mengatakan pihaknya sudah melakukan upaya antisipasi agar varian Delta Plus tidak meluas ke wilayah-wilayah lain. Namun untuk penyebaran awalnya sendiri, masih belum diketahui sumber pastinya.
"Prinisipnya kita sudah melakukan proses karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri untuk mengantisipasi," kata dr Siti Nadia dikutip dari detikcom.
"Tapi bisa saja penyebaran varian tersebut lokal karena pada kasus varian Delta kita juga dapatkan tanpa riwayat pelaku perjalanan," jelasnya.
"Jadi tetap upaya dilakukan perkuat prokes, kurangi mobilitas dan kita perkuat surveilens genom kita," sambungnya.
Varian Delta Plus oleh WHO juga termasuk dalam salah satu varian COVID-19 yang diwaspadai. Tamnbahan istilah 'Plus' pada varian Delta Plus menandakan bahwa varian tersebut telah mengalami mutasi lebih lanjut.
Varian Delta Plus, yang juga ditemukan pertama kali di India ini, masih belum diketahui tingkat penularannya dan keparahannya. Ahli virologi top di India mengatakan gejala varian Delta Plus ini hampir sama dengan gejala yang ditemukan pada varian Delta dan varian Beta (B1351).
Gejalanya antara lain demam, sakit kepala, diare, perubahan warna jari kaki dan tangan, nyeri dada, batuk, sakit perut, mual, sampai kehilangan nafsu makan.