Sebelum Meninggal, Faisal Basri Soroti Soal Ancaman Tambang di Dairi
- Arry
- 5 September 2024 09:49
Ekonom senior Universitas Indonesia dan Indef, Faisal Basri, meninggal dunia. Faisal Basri meninggal usai dirawat di RS Mayapada, Jakarta, Kamis, 5 September 2024 pukul 03.50 WIB.
"Telah berpulang ke rahmatullah hari ini Bapak Faisal Basri bin Hasan Basri Batubara," tulis pesan singkat yang diterima Newscast.id.
"Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan."
Sebelum meninggal dunia, Faisal Basri sempat mengunjungi Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Di sana, dia sempat mengikuti festival durian.
Selain itu, almarhum juga memberikan advokasi tambang bagi masyarakat Dairi. Hal ini terlihat dari cuitan terakhir Faisal Basri di X.
"Kini kedamaian rakyat Dairi terancam oleh dambang perusak lingkungan. #Dairi," tulis Faisal Basri pada 30 Agustus 2024.
"Rakyat Dairi bertekad bulat melawan kehadiran tambang. #Dairi."
Profil Faisal Basri
Faisal Basri lahir pada 6 November 1959. Melansir laman LPEM FEB UI, Faisal Basri diketahui keponakan dari mendiang Wakil Presiden RI Adam Malik.
Faisal Basri dikenal sebagai pendiri INDEF pada 1995-2000 yang masih kritis terhadap kebijakan ekonomi Indonesia, terutama soal subsidi energi dan makroekonomi. Dia diketahui menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia pada 1985 dan meraih gelar Master of Arts bidang ekonomi di Vanderbilt University, Nashville, Tennessee, Amerika di tahun 1988.
Faisal Basri memulai kariernya sebagai dosen di FEB UI. Dia mengajar mata kuliah Ekonomi Politik, Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi pada tahun 1981.
Selain itu Faisal Basri juga menjadi pengajar Program Magister Akuntansi (Maksi), Program Magister Manajemen (MM), Program Magister Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan (MPKP), dan Program Pascasarjana Universitas Indonesia sejak tahun 1988.
Beliau juga pernah diamanatkan menjadi Ketua Jurusan ESP (Ekonomi dan Studi Pembangunan) FEBUI pada 1995-1998, dan pernah menjadi Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Perbanas Jakarta di tahun 1999-2003.
Faisal Basri juga pernah mencicipi jabatan di pemerintahan. Dia ditugasi sebagai anggota Tim “Perkembangan Perekonomian Dunia” pada Asisten II Menteri Koordinator Bidang EKUIN dari tahun 1985 sampai 1987. Dia juga pernah menjadi bagian dari anggota Tim Asistensi Ekuin Presiden RI tahun 2000.
Artikel lainnya: Kecelakaan Maut di Koja Jakut: Truk Tangki Tabrak 6 Kendaraan, 3 Tewas