Pemerintah Imbau TV Tayangkan Azan Maghrib Via Running Text Saat Misa Akbar Paus
- Arry
- 4 September 2024 13:06
Pemerintah mengimbau agar stasiun televisi agar menyiarkan azan Maghrib dalam bentuk running text saat menayangkan siaran siaran langsung misa akbar yang dipimpin Paus Fransiskus. Apa alasannya?
Misa akbar Paus Fransiskus rencananya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Kamis, 5 September 2024. Misa berlangsung mulai pukul 17.00-19.00 WIB.
Imbauan pemerintah itu tercantum dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama (Kemenag).
Surat ditujukan ke Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tertanggal 1 September 2024.
Dalam salinan surat Kominfo yang diperoleh Newscast.id, pemerintah mengimbau stasiun televisi yang menyiarkan langsung misa akbar Paus Fransiskus agar berlangsung tanpa terputus.
"Agar misa yang dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 sd 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," demikian bunyi surat dari Kominfo yang diteken Penyelenggaraan Pos dan Informatika, Wayan Toni Supriyanto.
"Sementara itu, di antara pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB Azan Magrib uga disiarkan."
"Sehubungan dengan hal tersebut, mohon kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text."
Surat Kominfo soal imbauan tayangan azan Maghrib jadi running text (istimewa)
Juru bicara Menteri Agama RI, Sunanto menjelaskan alasan pemerintah mengimbau agar tayangan azan Maghrib dalam bentuk running text. Menurutnya, misa akan diikuti puluhan ribu umat Katolik. Misa ini tak hanya diikuti oleh yang datang ke Stadion GBK, tetapi juga umat yang menonton langsung melalui siaran TV.
"Kapasitas yang ikut misa di Gelora kan gak cukup, bahkan disiarkan secara langsung kan oleh TV-TV nasional," kata Sunanto, Rabu, 4 September 2024.
"Untuk menghargai keutuhan ibadah umat katolik, maka Kemenag meminta untuk azan itu biar tidak terpotong ibadah misa-nya," lanjut sosok yang akrab disapa Cak Nanto.
"Sebagai jalan tengahnya, agar ibadah umat Katolik tidak terpotong, maka kami meminta untuk memberi pemberitahuan. Jadi ini untuk menghargai toleransi sekaligus menghargai ibadah agar mereka beribadah secara utuh," jelasnya.
Artikel lainnya: Daftar Mobil yang Terancam Dilarang Minum Pertalite per 1 Oktober 2024