Jadi Cagub Jakarta dari PDIP, Anies Tunggu Restu Megawati
- Arry
- 25 Agustus 2024 21:04
Anies Baswedan menunggu keputusan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terkait pencalonan di Pilgub Jakarta 2024. Mantan Gubernur Jakarta itu pun menyatakan akan mengikuti proses dari PDIP.
"Saya mengikuti proses, kita tunggu saja sampai teman-teman di PDI Perjuangan menyampaikan kepada saya. Tentu semuanya menunggu arahan dari Ibu Ketua Umum, Ibu Megawati. Saya menunggu," kata Anies Baswedan di Posko Pemenangan Partai Buruh, Minggu, 25 Agustus 2024.
Anies mengaku belum mendapat bocoran apakah PDIP akan mengusungnya sebagai Cagub Jakarta atau tidak. Namun, dia tengah mempelajari tiap pesan dan diskusi saat bertemu dengan kader DPP PDIP Jakarta pada Sabtu, 24 Agustus.
"Sekarang saya belajar dulu deh, baca dulu, pelajari dulu, dan memastikan titipan pesan-pesan tadi saya bisa pahami dengan baik dan diskusikan dengan baik," ungkap dia.
Baca juga
Megawati: Pak Anies, Kalau Mau Sama PDIP, Mau Gak Nurut?
"Dengan teman-teman di PDI Perjuangan itu bukan diskusi tentang angka-angka elektoral bukan diskusi tentang survei-survei apalagi tentang hal-hal mikro lainnya tapi justru tentang gagasan tentang ideologi tentang pemikiran pemikiran Bung Karno," katanya.
"(Kemudian) mengapa Jakarta harus menjadi cermin terwujudnya janji kemerdekaan kita apalagi ini di bulan kemerdekaan itu yang membuat saya merasa sangat hormat atas pertemuan kemarin," jelas dia.
Menurut Anies, pembicaraan dengan kader PDIP tidak hanya terkait perkara kecil. Namun juga terkait pesan dari Megawati yang menyangkut dengan ideologi partai.
"Bukan pertemuan yang sekedar membicarakan yang kecil-kecil dan menurut mereka itu adalah pesan dari ibu Megawati. Ibu Megawati menyampaikan pesan bahwa bicarakan hal-hal yang berdasar ini, bicarakan hal-hal yang menyangkut ideologi ini dan itu kemudian disampaikan kepada saya dan di akhir saya diberi buku dan bukunya."
Baca juga
MK Revisi Aturan Calon Kepala Daerah, Anies Bisa Maju Pilgub Jakarta Asal dari PDIP
"Saya tunjukkan kepada teman-teman walaupun saya sendiri kalau bicara buku ya alhamdulillah buku-buku seperti di bawah bendera revolusi sudah dibaca dari zaman kuliah," ungkapnya.
"Tapi ini adalah buku-buku, bukan sekedar jumlahnya dan judulnya. Tapi pesan bahwa politik itu lebih dari sekedar bagi-bagi kekuasaan, politik ini lebih dari sekedar diteruskan oleh anak cucu dan saudara."
"Politik ini lebih dari sekedar soal elektoral. Tapi politik ini tentang gagasan dan gagasan itulah tentang Indonesia," ujarnya.
Artikel lainnya: Daftar 16 Daerah Diduga Terdampak Gempa Megathrust Hingga 8,9 Magnitudo