Joni Pemanjat Tiang Bendera Tak Lolos TNI Meski Dijanjikan Jokowi, Ini Kata TNI
- Arry
- 6 Agustus 2024 15:56
Joni, bocah pemanjat tiang bendera saat pengibaran bendera di HUT RI 17 Agustus 2018, di Atambua, Nusa Tenggara Timur kembali mendapat sorotan. Dia ditolak masuk ke TNI, meski sudah pernah dijanjikan Presiden Joko Widodo.
Joni yang kini berusia 20 tahun, mencoba mendaftar menjadi anggota TNI. Namun pria bernama Johannes Adekalla itu gagal diterima sebagai tentara.
Joni pun membuat video mengisahkan dirinya yang gagal diterima sebagai anggota TNI AD. Dalam video yang viral di media sosial itu, Joni sang pemanjat tiang bendera, itu sampai menagih Presiden Jokowi yang berjanji akan memasukkan Joni ke TNI.
Janji itu dilontarkan Jokowi saat mengundang Joni ke Istana usai aksi memanjat tiang bendera viral. Jokowi menanyakan apa keinginan Joni. Saat itu, Joni mengaku ingin menjadi anggota TNI.
Baca juga
Cerita Lilly Wenda, Pembawa Baki Bendera Pusaka Saat Sepatunya Lepas
Jokowi kemudian mempersilakan Jono mendaftar. Bahkan Jokowi meminta Panglima TNI saat itu, Hadi Tjahjantom untuk mengatensi keinginan Joni. Namun, saat Joni mendaftar sebagai anggota TNI, dia gagal.
Joni pemanjat tiang bendera tak lulus TNI AD meski dijanjikan Jokowi
Penjelasan TNI AD
Kadispen TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi menjelaskan soal Joni pemanjat tiang bendera itu gagal diterima sebagai tentara. Dia menyatakan, Joni mendaftar seleksi Caba PK Reguler pria TNI AD TA.2024.
Berdasarkan hasil tes, terungkap Joni tidak memenuhi syarat tinggi badan. Joni diketahui memiliki tinggi 155,8 cm.
"Tidak memenuhi syarat dari aspek tinggi badan minimal 160 Cm untuk Daerah Tertinggal," kata Kristomei dalam keterangannya, Selasa, 6 Agustus 2024.
Kristomei membenarkan JOni pernah mendapat penghargaan dari Panglima TNI dan Mendikbud berkat aksi panjat tiang bendera itu. Namun, piagam tersebut bukan jaminan Joni wajib diterima sebagai anggota TNI AD.
"Untuk menjadi prajurit TNI AD memang ada beberapa persyaratan dasar yang mutlak dipenuhi," kata Kristomei.
Meski demikian, Kristomei meminta Joni tidak patah semangat. Joni dinilai masih memiliki kesempatan ikut tes kembali di masa datang.
"Sambil mempersiapkan diri memenuhi persyaratan-persyaratan yang mutlak dipenuhi sebagai seorang prajurit TNI AD," kata Kristomei.
Artikel lainnya: Pangeran Hussein, Putra Mahkota Yordania Sambut Kelahiran Anak Pertama