Kronologi Singapore Airlines Turbulensi: 1 Penumpang Tewas, Puluhan Luka
- Arry
- 22 Mei 2024 09:34
Pesawat Singapore Airlines mengalami turbulensi parah pada Selasa, 21 Mei 2024. Satu penumpang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat insiden ini. SImak kronologinya.
Pesawat Singapore Airlines berjenis Boeing 777-300ER dengan nomor penerbangan SQ321 berangkat dari Bandara Heathrow London pada Senin, 20 Mei 2024 siang waktu setempat. pesawat berangkat dengan membawa 211 penumpang dan 18 awak.
Setelah mengudara sekitar 11 jam, pesawat mengalami turbulensi parah. Mengutip CNA, pesawat mengalami penurunan dari ketinggian 37 ribu kaki atau 11,27 km menjadi 31 ribu kaki atau 9,4 km. Insiden ini terjadi sangat singkat yangki hanya empat menit.
Akibatnya, guncangan hebat terjadi di dalam kabin. Barang-barang penumpang hingga makanan di dapur pesawat berhamburan di lantai. Bahkan alat oksigen penumpang berjuntaian di tempat duduk.
Seorang penumpang mengenakan sejumlah penumpang yang tidak memakai sabuk pengaman sempat terlempar menabrak atas kabin.
Baca juga
Pesawat Singapore Airlines Jenis Boeing Alami Turbulansi Parah: 1 Tewas, 30 Luka-luka
“Tiba-tiba terjadi penurunan yang sangat drastis sehingga semua orang yang duduk dan tidak mengenakan sabuk pengaman langsung terlempar ke langit-langit,” jelas penumpang bernama Dzafran Azmir, dikutip dari The Straits Times, Selasa.
“Beberapa orang kepalanya terbentur kabin bagasi di atas dan penyok, mereka menabrak tempat lampu dan masker berada dan langsung menerobosnya,” lanjut dia.
Akibat insiden ini, pesawat melakukan pendaratan darurat di Bandara Suvarnabhumi pada 15.45 WIB.
Serangan jantung
Insiden trubulensi Singapore Airlines ini menyebabkan satu penumpang meninggal dalam pesawat. Sementara sedikitnya 30 orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
“Hingga pukul 19.50 waktu Singapura pada tanggal 21 Mei 2024, 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 12 lainnya masih dirawat di rumah sakit,” tulis keterangan Maskapai.
Manajer umum Bandara Suvarnabhumi Kittipong Kittikachorn mengatakan, korban meniggal adalah seorang pria Inggris berusia 73 tahun. Dia diduga meninggal karena serangan jantung.
Selain itu, tujuh orang mengalami kritis akibat luka parah di bagian kepala.
Artikel lainnya: Seorang Anak Kandung Nekat Buldozer Rumah Ibunya di Malang, Ini Duduk Perkaranya