Siswa SMP di Jaksel Nekat Loncat dari Lantai 3 Sekolah, Ini Kondisi dan Penyebabnya
- Arry
- 21 Mei 2024 11:29
Seorang siswa SMP di kawasan jakarta Selatan berinisial GAD nekat melompat dari lantai tiga sekolahnya. Aksi itu dilakukan siswa berusia 13 tahun itu pada Senin, 20 Mei 2024.
Kapolsek Tebet Kompol Murodih menjelaskan kronologi GAD lompat dari sekolahnya. Menurutnya, saat itu kondisi kelasnya sedang sepi.
“Kejadiannya saat jam istirahat, sekitar pukul 12.00 WIB,” ujar Murodih dalam keterangannya.
Mulanya, GAD sedang bersama dua rekannya di dalam kelas VII E yang terletak di lantai tiga. Tetiba, korban meminta kedua temannya itu keluar dari ruang kelas.
“Korban sempat menyuruh dua temannya untuk keluar dari ruangan kelas. Kemudian, korban membuka jendela yang ada di kelasnya,” tutur Murodih.
Saat korban membuka jenldela kelas, kedua temannya sempat berteriak dan melarang GAD melompat. Namun GAD tidak mempedulikan temannya itu dan nekat terjun.
Baca juga
1 Keluarga Loncat dari Lantai 22 Apartemen Teluk Intan: Kronologi dan Dugaan Utang
"Korban kemudian langsung melompat ke luar jendela,” jelas Murodih.
Kondisi Korban
Murodih menjelaskan, saat korban terjun ke bawah, dia sempat menghantam genting yang ada di lantai dua gedung.
“Ketika melompat, korban sempat tersangkut di genteng lantai 2 Gedung, lalu jatuh ke bawah,” ucap Murodih.
Korban kemudian langsung dilarikan ke Puskesmas Kecamatan Tebet untuk mendapat perawatan. Dari hasil pemeriksaan, GAD mengalami luka di kepala, tangan, dan kakinya.
“Korban mengalami luka di bagian kepala atas sebelah kiri, luka lecet di bagian kaki sebelah kanan dan lecet di tangan kiri,” jelas Murodih.
“Saat ini korban dalam kondisi sadar,” ujar Murodih.
Baca juga
Diduga Stres, Model Novi Amelia Tewas Loncat dari Apartemen Kalibata City
Alasan GAD lompat dari sekolah: frustasi
Murodih mengungkapkan alasan GAD nekat melompat dari lantai tiga gedung sekolah. Dia diduga frustasi karena dijauhi teman-temannya.
“Korban mengaku melakukan hal tersebut (melompat) karena merasa dijauhi dan tidak ditemani oleh teman sekolahnya,” ungkap Murodih.
Selain itu, GAD juga mengaku ada satu hal yang membuatnya merasa dikucilkan adalah ketika ia dituduh mengajak teman sekelasnya untuk tidak menunaikan solat Jumat.
“Ketika istirahat di hari Jumat, korban pernah terlibat perselisihan diduga karena melarang temannya untuk Solat Jumat hanya untuk menemani dirinya. Korban ini kebetulan non-muslim. Temannya kemudian menyalahkan GAD karena hal itu,” tutur Murodih.
“Setelah kejadian itu, korban merasa dijauhi dan permasalahan ini tidak pernah diceritakan ke guru konseling atau guru lain. Hal ini akhirnya yang mendasari korban untuk melakukan tindakan lompat dari ruang kelas,” ungkap Murodih.
Artikel lainnya: Viral Ayah Ojak Labrak Jemaah Haji Malaysia, Emosi Indonesia Disebut Negara Miskin