Gejala Varian Delta Pada Anak dan Dewasa, Penyebab Lonjakan Covid-19 di Indonesia
- Arry
- 16 Juli 2021 09:19
Virus Covid-19 telah bermutasi dalam berbagai varian. Salah satu variannya adalah Delta. Bagaimana gejala varian Delta?
Varian Delta saat ini tak hanya mendominasi kasus Covid di Indonesia, bahkan hingga di penjuru dunia. Varian ini disebut lebih cepat menular dan menyebar, serta banyak menjangkiti usia muda.
Varian Delta atau B1617.2 pertama kali ditemukan di India dan menjadi penyebab meledaknya kasus di negara Bollywood tersebut. Adapun tingkat penularan varian delta tersebut lebih tinggi dibandingkan varian asli virus Corona asal Wuhan, China.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan, varian Delta ini dapat diprediksi dari rata-rata angka CT value hasil tes swab PCR. Pasien dengan CT value rendah, kemungkinan besar sudah terpapar varian delta.
Budi mencontohkan daerah yang sudah dimasuki varian delta, misalnya, Provinsi Sumatera Barat, rata-rata CT value-nya 8,22. Sebelum varian delta masuk, rata-rata CT yang paling rendah 12,15.
"Dari data itu kami bisa menduga bahwa daerah yang rata-rata CT minimalnya rendah itu kemungkinan sudah dimasuki Delta," ujar Budi dalam konferensi pers daring, Jumat (9/7).
Varian B.1.617.2 ini merupakan tiga dari empat Varian of Concern atau VoC yang telah terdeteksi di Indonesia. Varian baru Covid-19 tersebut dinilai lebih cepat menular dan meningkatkan keparahan risiko terhadap pasien yang terpapar.
"Ciri-cirinya, pasien sembuh lebih cepat, tapi meningkat keparahannya pun lebih cepat, sehingga intervensi therapeutic atau perawatan di rumah sakitnya juga berbeda," ujar Budi Gunadi.
CT value adalah singkatan dari cycle treshold value. Ini merupakan jumlah siklus yang diperlukan pada pemeriksaan sampel sampai virus terdeteksi. Nilai CT ini berbanding terbalik dengan hasilnya.
Jika nilai CT rendah, berarti jumlah virus saat pengambilan sampel semakin banyak. Sebaliknya, jika nilai CT tinggi, berarti jumlah virus saat pengambilan sampel semakin sedikit.
Singkatnya, CT value sering disebut sebagai indikator jika seseorang masih bisa menularkan virus SARS-CoV-2 atau tidak.
Secara umum jika CT di bawah 29 maka orang tersebut dalam status positif kuat, virus dalam jumlah banyak dan mudah menular kepadaa orang sekitarnya. Kemudian jika nilainya antara 30-37 maka sedang. Kondisi ini mengurangi risiko orang tersebut menularkan virus kepada orang lain. Terakhir, jika antara 38-40 artinya tidak terdeteksi adanya RNA virus dan bisa dinyatakan negatif Covid-19.
Adapun sebelumnya, kasus delta hanya bisa dideteksi dari proses whole genome sequencing (WGS), sedangkan laboratorium dengan kelengkapan WGS sangat terbatas. Sehingga, sekuens yang diperiksa pun masih sedikit.