Epidemiolog Ungkap Bahaya Baru dari Semprot Air ke Jalanan Demi Kurangi Polusi

  • Arry
  • 26 Agustus 2023 15:48
Polda Metro Jaya mengerahkan rantis water cannon untuk menyiram jalanan di Jakarta(ist/ist)

Berbagai cara dilakukan untuk mengurrangi polusi di Jakarta. Salah satunya adalah dengan melakukan penyemprotan air ke jalanan Ibu Kota. Cara tersebut ternyata ditengarai bisa memperparah polusi.

Hal tersebut seperti disampaikan Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI), Pandu Riono. Menurutnya, penyemprotan air ke fasilitas umum justru bakal memicu pembentukan aerolisasi yang berdampak buruk pada kesehatan.

"Karena disemprot air malah memperburuk partikel udara (PM 2,5). Kalau disemprot dengan air bertekanan tinggi bisa terjadi aerolisasi, jadi partikular itu menguap dan bisa lebih dahsyat efeknya kalau dihirup masyarakat," kata Pandu Riono dalam keterangannya.

Pandu menjelaskan, polusi udara mengandung partikel kecil yang disebut PM 2,5 atau yang lebih kecil lagi partikulat berukuran 10 mikron (PM10), serta polusi dari hasil pembakaran energi sulfur oksigen (SO2).

Baca juga
Kurangi Polusi, Polda Metro Jaya Kerahkan Water Cannon Semprot Jalanan Jakarta

"Tekanan tinggi air bisa memecah partikel polusi jadi lebih halus dan masuk ke dalam pernapasan lebih mudah lagi tanpa kita sadari. Aerolisasi itu seperti menyemprot ketiak kita dengan antibau badan, itu aerolisasi tingkat tinggi," katanya.

Menurut Pandu, partikulat yang terbelah enjadi ukuran lebih kecil cenderung lebih mudah mengambang dan terbang. Sehingga bisa memperparah polusi.

"WFH tidak ada gunanya. Bahkan, kerja di rumah juga polusi masuk ke dalam rumah, karena kontributor terbesar mungkin bukan dari emisi transportasi, ada yang lebih daripada itu," katanya.

"Polusi ini sudah berbulan-bulan sejak dikatakan pandemi selesai, orang kembali beraktivitas, pabrik menggenjot ekspor, semuanya pemulihan. Ada sumber energi baru menggunakan fosil, jadilah Jabodetabek dan mungkin juga kota lain terjadi polusi," katanya.

Baca juga
Ayudia Bing Slamet Unggah Video Polusi Jakarta dari Pesawat: Kaya Masuk Dunia Berbeda

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian dari Fengzhu Tan dkk pada 2021 berjudul “Large-Scale Spraying of Roads with Water Contributes to, Rather Than Prevents, Air Pollution”.

Dalam studi itu menunjukkan, penyemprotan air dalam jumlah besar di jalan raya dapat meningkatkan konsentrasi dan kelembaban PM2.5. Peningkatan ini akan terakumulasi jika penyemprotan terus menerus dilakukan.

Hasil penelitian menunjukkan, penyemprotan jalan dengan air dapat meningkatkan konsentrasi PM2.5. Hal ini justru dapat menimbulkan peningkatan sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara.

Artikel lainnya: Resep Ayam Bakar Padang, Kaya Rempah dan Bumbu Meresap

 

Related Articles

Berita Terpopuler

Berita Pilihan