Cara Mudah tanam Cabai di Polybag Hingga Berbuah Lebat
- Arry
- 16 Juli 2023 16:40
Cabai adalah salah satu tanaman yang sangat populer di Indonesia. Sebab, buahnya sangat digemari bagi penikmat makanan pedas.
Melansir laman Kementerian Pertanian, tanaman cabai termasuk tanaman perdu dengan rasa buah pedas yang disebabkan oleh kandungan capsaicin. Secara umum cabai memiliki banyak kandungan gizi dan vitamin, di antaranya kalori, protein, lemak, kabohidrat, kalsium, vitamin A, B1, dan vitamin C.
Saking banyak yang menyukai cabai, bahkan sudah banyak yang berusaha untuk menanam sendiri tanaman pedas tersebut. Sebab, untuk menanam cabai ini cukup mudah.
Jika Anda memiliki lahan terbatas, menanam cabai bisa dilakukan di polybag. Hasilnya pun bisa sama dengan yang menanam di atas lahan.
Baca juga
Tak Hanya Petani Cabai, Lord Adi Ternyata Murid Chef Jagoan
Berikut cara menanam cabai di polybag agar berbuah lebat:
1. Persiapkan bibit
Siapkan bibit tanaman cabai dengan penyemaian biji atau benih. Biji cabai bisa didapat dari cabai yang sudah tua dan matang.
Caranya adalah keluarkan biji cabai yang sudah matang. Kemudian pisahkan biji dengan daging cabai. Langkah selanjutnya rendam biji capai pada air. Ambil biji cabai yang tenggelam untuk dijadikan bibit lalu keringkan.
2. Penyemaian benih
Langkah selanjutnya adalah menyemai biji cabai tersebut. Langkah-langkahnya adalah persiapkan media semai ke botol plastik. Setelah itu taburkan biji cabai yang sudah dikeringkan secara merata.
Beri jarak biji cabai tersebut dan jangan terlalu padat. Setelahitu tutup biji cabai dengan media tanah dan pastikan seluruh bagian tertutup tanah.
Siram dengan air sedikit demi sedikit dengan hati-hati. Setelah itu tutup persemaian dengan plastik gelap dan letakkan di tempat yang teduh.
Setelah tiga hingga lima hari, diharapkan tunas akan muncul. Untuk menjaga kelembaban tanah, upayakan sirang dengan air setiap hari dan tidak perlu menggunakan pupuk.
Baca juga
Resep dan Cara Membuat Sambal Bu Rudy: Nikmat, Awet Tanpa Bahan Pengawet
3. Menyiapkan media tanam
Siapkan media tanam untuk menanam cabai yang terbuat dari tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain sebagainya.
Anda bisa menggunakan berbagai komposisi campuran tanah dan kompos dengan perbandingan 2:1. Atau bisa pula dengan komposisi campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam 1:1:1. Atau bisa juga mencampurkan tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1.
4. Pindah tanam
Setelah persemaian selesai, Anda bisa memindahkan bibit ke polybag yang sudah diisi media tanam. Namun, sebelum dipindah, terlebih dahulu buat lubang tanam sebelum meletakkan bibit.
Setelah itu tutup lubang tanam yang sudah berisi bibit. Kemudian padatkan agar bibit cabai tumbuh dengan tegak.
Baca juga
Apa Itu Tanaman Porang yang Disorot Jokowi, Ternyata Ini 7 Manfaatnya
5. Pemupukan
Agar dapat menghasilkan buah yang lebat, Anda dapat melakukan pemupukan seperti menggunakan satu sendok makan pupuk NPK per polybag setiap bulan.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan pupuk organik cair saat pertumbuhan daun dan buah.
6. Penyiraman dan pengajiran
Siram tanaman tiga hari sekali. Jika cuaca sedang terik, penyiraman bisa disarankan setiap hari.
Anda bisa juga melakukan pengajiran dengan memasang bambu atau kayi di samping tanaman cabai. Hal ini agar tanaman cabai berdiri tegak.
7. Perempelan
Anda juga dapat melakukan perempelan atau perompesan untuk menghilangkan tunas muda yang tumbuh di bagian ketiak daun. Perawatan ini biasanya dilakukan saat tanaman berumur 20 hari setelah tanam (HST).
Lakukan perempelan sebanyak tiga kali hingga cabang terbentuk. Tujuannya agar tanaman cabai tidak tumbuh ke atas ketika batang belum kuat menopang.
8. Pengendalian hama dan penyakit
Lakukan juga pengendalian hama dan penyakit bisa dilakukan dengan cara mekanis, biologis, atau kimiawi.
9. Panen
Setelah seluruh rangkaian tersebut dilakukan, Anda tinggal menunggu cabai panen. Cara memetiknya adalah dengan cukup memetik buah cabai tersebut.
Artikel lainnya: Serabi, Pisang Goreng, Kue Ape dan Kue Putu Masuk Jajaran Elit Jajanan Terenak Dunia