3 Ciri Haji Mabrur Versi Rasulullah SAW
- Arry
- 17 Juni 2023 06:38
Saat ada kerabat atau keluarga yang hendak berangkat menunaikan ibadah haji, selalu tersemat doa: semoga menjadi haji yang mabrur. Apa sih makna dan ciri haji mabrur?
Haji mabrur menurut bahasa dapat diartikan haji yang baik. Atau juga haji yang diterima Allah SWT.
Sementara itu, berdasarkan istilah syar'i, haji mabrur berarti haji yang dilaksanakan sesuai petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Yakni menjalankan ibadah haji sesuai dengan syarat, rukun, dan wajib, serta menghindari hal-hal yang dilarang (muharramat) dengan penuh konsentrasi dan penghayatan semata-mata atas dorongan iman dan mengharap ridha Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW memberikan penjelasan terkait pahala atau ganjaran bagi jamaah haji yang mendapatkan predikat mabrur.
“Tidak ada balasan (yang pantas diberikan) bagi haji mabrur kecuali surga,” (HR Bukhari).
Mengutip laman NU Online, Rasulullah SAW juga pernah memberikan kisi-kisi tanda atau ciri-ciri bagi setiap orang yang mendapatkan predikat mabrur hajinya.
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya:
“Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu haji mabrur?’ Rasulullah menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”
Meski hadis ini divonis munkar syibhul maudhu’ oleh Abu Hatim dalam kitab Ilal ibn Hatim, namun ada riwayat lain yang marfu’ dan memiliki banyak syawahid. Bahkan divonis Shahihul Isnad oleh Al-Hakim dalam kitab Mustadrak-nya, walaupun Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya. Sebagaimana dikutip Imam Badrudin Al-Aini dalam Umdatul Qari-nya.
“Rasulullah SAW ditanya tentang haji mabrur. Rasulullah kemudian berkata, ‘Memberikan makanan dan santun dalam berkata.’ Al-Hakim berkata bahwa hadis ini shahih sanadnya tetapi tidak diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.”
Dari dua hadis tersebut dapat diartikan ada tiga ciri seseorang hajinya mabrur.
- Pertama, santun dalam bertutur kata (thayyibul kalam).
- Kedua, menebarkan kedamaian (ifsya’us salam).
- Ketiga, memiliki kepedulian sosial yaitu mengenyangkan orang lapar (ith‘amut tha‘am).
Dari tiga ciri tersebut, bisa disimpulkan bahwa predikan mabrur itu sebenarnya tidak hanya memberikan dampak kepada orang yang melaksanakan ibadah haji tersebut. Tetapi juga memiliki damak bagi sisi sosial di lingkungan orang tersebut. Wallahu a‘lam.
Artikel lainnya: Pemerintah Beri Sinyal Libur Idul Adha Jadi 2 Hari