5 Amalan Malam Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah SAW
- Arry
- 14 April 2023 10:34
Malam Lailatul Qadar merupakan malam yang sangat dinanti dan diharapkan dapat diraih umat Islam. Untuk meraihnya, perlu dilakukan amalan-amalan yang baik dan biasa dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Melansir laman NU Online, Lailatul Qadar adalah malam yang memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Bahkan disebut sebagai malam yang lebih baik daripada 1.000 bulan alias lebih dari 84 tahun. Malam Lailatul Qadar ini merupakan malam di mana Al-Qur'an diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Keistimewaan malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam Al-Qur'an surat Al-Alaq ayat 1-5:
Artinya, "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." (QS Al-Qadar [97]: 1-5)
Kapan malam Lailatul Qadar terjadi? Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwa bapaknya berkata; saya mendengar Rasulullah bersabda berkenaan dengan Lailatul Qadar, "Beberapa orang diantara kalian, telah bermimpi bahwa Lailatul Qadar itu terakhir (dari ramadhan). Maka carilah ia pada sepuluh yang terakhir." (HR.Muslim, no.1988).[4]
Baca juga
Meraih Malam Lailatul Qadar, Haruskah Iktikaf di Masjid?
Amalan-amalan yang dapat dilakukan untuk meraih malam Lailatul Qadar adalah:
1. Memperbanyak membaca Al-Qur’an dan dzikir
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, beliau kencangkan sarungnya (bersungguh-sungguh dalam ibadah dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari, no. 2024 dan Muslim, no. 1174).
2. Perbanyak sholat malam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari, no. 1901)
Ibnu Hajar Al-‘Asqalani rahimahullah mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman) adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala (dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat riya’. (Lihat Fath Al-Baari, 4:251)
3. Baca doa khusus Lailatul Qadar
Mengamalkan doa pada malam Lailatul Qadar
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Baca juga
Ini Keistimewaan dan Tanda-tanda Datangnya Malam Lailatul Qadar
4. Sholat Shubuh dan Isya berjamaah
Dikutip oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,
“Menghidupkan malam lailatul qadar itu bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah.”
Dikatakan oleh Imam Malik dalam Al-Muwatha’, Ibnul Musayyib menyatakan,
“Siapa yang menghadiri shalat berjamaah pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari menghidupkan malam Lailatul Qadar tersebut.”
Dalam perkataan Imam Syafi’i yang qadim (yang lama),
“Siapa yang menghadiri shalat ‘Isya’ dan shalat Shubuh pada malam Lailatul Qadar, maka ia telah mengambil bagian dari malam tersebut.” Semua perkataan di atas diambil dari Latha-if Al-Ma’arif, hlm. 329.
5. Melakukan Iktikaf di masjid
Iktikaf adalah aktivitas berdiam diri di masjid dalam tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan tertentu. Amalan yang bisa dilakukan adalah sholat, berdoa, hingga membaca Al-Qur'an.
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA menyampaikan, "Nabi SAW beriktikaf di 10 terakhir bulan Ramadhan sampai Allah SWT mewafatkan beliau".
Dalam hadits lain riwayat Bukhari, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan Iman dan Ihtisab (mengharapkan pahala), niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya yang telah lampau".
Dari sejumlah pandangan ulama, Iktikaf bisa dilakukan dalam waktu tertentu. Tidak perlu satu harian berada di dalam masjid. Misalkan dalam waktu 1 jam, 2 jam, dan seterusnya.
Artikel lainnya: Sejarah dan Peran Umar bin Khattab Saat Penetapan 1 Muharam Sebagai Tahun Baru Islam