Resep Kenikmatan Ayam KFC Bocor, Ternyata Pakai Bumbu Kontroversial Ini
- Arry
- 17 September 2022 11:03
Kenikmatan ayam goreng KFC sudah tidak dipungkiri lagi. Namun, kelezatan itu ternyata gegara restoran cepat saji itu tidak sepenuhnya menggunakan bumbu herbal dan rempah rahasia. Tapi juga memakai bumbu kontroversial.
Bocornya penggunaan bumbu kontroversial ini terbongkar saat seorang pelanggan menemukan bungkus bahan rahasia KFC. Wanita asal Selandia Baru itu pun menyebut bungkus bumbu itu berlabel "COLONEL SANDERS' Resep Bumbu Kentucky Fried Chicken."
Melansir Daily Mail, pelanggan itu menunjukkan bumbu rahasia KFC tidak hanya mengandung lebih "herbal dan rempah-rempah rahasia." Tetapi juga mengandung banyak monosodium glutamat (MSG).
"Ini seperti garam di atas retakan," tulisnya di Facebook.
Baca juga
Ceker Ayam Kini Jadi Menu di KFC
Unggahan wanita itu pun mengundang banyak tanggapan. Ada yang bilang penggunaan MSG belum sepenuhnya dilarang.
"Saya telah membaca beberapa artikel tentang MSG atau sindrom restoran Cina. Itu terutama serangan terhadap komunitas etnis oleh beberapa orang yang hanya bersikap rasis! Tidak apa-apa (menggunakan MSG) dalam jumlah sedang! Bumbu umaminya juga sama," tulis seorang pengguna.
"Saya yakin MSG tidak pernah dilarang, dan semua mitos yang melingkupinya buruk bagi Anda telah terbantahkan," kata yang lain. Orang lain yang bergabung dalam debat khawatir tentang aditif yang jadi bahan penting dalam ayam KFC. "Yuck, tidak heran saya selalu merasa mual setelah memakannya," tulis seorang warganet.
Tanggapan KFC
KFC pun sudah mengonfirmasi soal penggunaan MSG tersebut. "Beberapa makanan kami memang mengandung MSG tapi yakinlah, itu hanya ada pada tingkat yang aman untuk populasi umum," tulis KFC di laman webnya.
"Ini adalah penambah rasa yang diakui, yang juga terjadi secara alami dalam makanan, seperti daging, ikan, susu, sayuran, buah-buahan dan keju."
Selain itu, Standar Makanan Australia Selandia baru juga menyatakan, "Standar Makanan Australia Selandia Baru (FSANZ) meninjau keamanan MSG pada 2003 menyimpulkan 'tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa MSG merupakan faktor signifikan dalam menyebabkan reaksi sistemik yang mengakibatkan penyakit parah atau kematian,'" kata kelompok itu di situsnya.
"Di Australia dan Selandia Baru, tidak ada bahan tambahan makanan, termasuk MSG, yang disetujui untuk digunakan dalam makanan sampai keamanannya ditetapkan oleh FSANZ," mereka menambahkan.
"MSG dan glutamat lain termasuk dalam kelompok bahan tambahan makanan yang umumnya diizinkan dalam makanan, karena keamanannya."
Artikel lainnya
- Kualifikasi Piala Asia U-20: Timnas Indonesia Menang Telak 5-1 Atas Hong Kong
- Anies Baswedan Siap Maju di Pilpres 2024
- Alasan Pria Madiun Bantu Bjorka: Terkenal dan Dapat Uang
- Wisata di Kebun Binatang Ragunan: Informasi, Wahana, dan Harga Tiket
- Promo Hanya 3 Hari Indomaret: Minyak Goreng Rp27.500 Per 2 Liter, Telur Rp24.900