Kasus Tendang Sesajen
Quraish Shihab Cerita Rasulullah dan Nabi Ibrahim Saat Hancurkan Berhala
- Arry
- 15 Januari 2022 15:28
Quraish Shihab ikut mengomentari terkit kasus tendang sesajen di Gunung Semeru yang dilakukan Hadfana Firdaus. Ayah presenter Najwa Shihab itu pun juga mengisahkan saat Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW menghancurkan berhala.
Menurut Quraish Shihab, sesajen yang tidak diperbolehkan adalah jika sesaji itu dianggap dapat membantunya mencapai keinginan seseorang.
"Seperti jika ada seseorang memotong kepala kerbau supaya tidak diganggu jin, maka hal tersebut tidak diperbolehkan. Tapi kalau menyembelih kerbau atau sapi untuk anda sedekahkan dan makan bersama, maka tidak ada masalah," kata Quraish Shihab dalam channel YouTube Najwa Shihab, dikutip Sabtu, 15 Januari 2022.
Mengenai kasus sesajen di Gunung Semeru, menurut Quraish Shihab, umat Islam harus hati-hati menyikapinya. Umat Islam pun juga dilarang mengganggu prihal sesaji tersebut.
Baca Juga
Hadfana Firdaus, Pria yang Tendang Sesajen di Gunung Semeru Jadi Tersangka
Quraish Shihab pun mengutip Surah Al An'am ayat 108 yang artinya, "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu Dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan”.
"Jadi mestinya itu jangan ditendang. Kita hormati adat istiadat suku di sekitar kaki Gunung Semeru. Hormati bukan berarti setuju," kata Quraish Shihab.
"Karena kalau tidak, kita mengundang orang juga memperlakukan apa yang kita percaya, apa yang kita lakukan itu sebagaimana perlakuan kita terhadap mereka," lanjut Quraish Shihab.
Najwa Shihab pun menanyakan mengenai ada pihak yang menyamakan perbuatan penendang sesaji dengan perbuatan Nabi Ibrahim. Sang ayah pun menjelaskan, setiap nabi membawa dua macam ajaran yakni Ketuhanan dan Syariat.
"Tapi ada syariatnya yang tidak sesuai dengan kita. Dia menghancurkan berhala-berhala itu tidak harus diteladani. Itu ajaran yang sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim. Nabi Muhammad tidak menghancurkan berhala-berhala," beber Quraish Shihab.
"Buktinya apa? Sahabat-sahabat beliau yang paham agama ketika ke Mesir, Irak, ketika ke Syiria itu menemukan berhala-berhala. Mereka tidak hancurkan," lanjutnya lagi.
Namun Najwa Shihab mennayakan soal sikap Nabi Muhammad SAW yang menghancurkan berhala di Mekkah. "Tapi kan ketika Nabi Muhammad SAW sempat menghancurkan berhala ketika di Mekkah," ujar Najwa.
Quraish Shihab menjelaskan, Kota Mekkah itu memiliki status khusus. Mekkah adalah Tanah Suci yang oleh Allah SWT dan Rasul-Nya dinyatakan tidak boleh dihuni di luar orang beragama Islam.
"Konteks Nabi Muhammad ketika itu menghancurkan berhala ketika masuk ke Mekkah karena memang status Kota Mekkah itu Kota Suci. Dan itu kebijakan dari Allah dalam rangka menjaga kesucian Kota Mekkah," kata Quraish.
"Kalau begitu apakah masih dibutuhkan berhala di sana (Mekkah). Tidak dibutuhkan. Silakan dipindahkan. Hancurkan saja," ujarnya.
Namun, lanjut Quraish, apa yang dijadikan kebijakan di Kota Mekkah tidak bisa diterapkan di tempat lain, termasuk Indonesia. Karena berbeda konteksnya.
"(Menendang sesajen) itu sama sekali tidak Islami. Karena Islam menyuruh biarkan saja. Penghormatan terhadap sesuatu bukan berarti persetujuan," ujarnya.
Simak videonya di bawah ini:
Selanjutnya kasus Hadfana Firdaus tendang sesajen >>>