Viral Obat Sakit Kepala Paramex Picu Anemia Aplastik, Pemicu Meninggalnya Babe Cabita
- Arry
- 20 April 2024 22:13
Heboh di media sosial menyebutkan obat sakit kepala Paramex dikaitkan dengan penyakit Anemia Aplastik. Cuitan itu pun menyebit agar masyarakat tidak terlalu banyak mengonsumsi obat sakit kepala yang banyak diperjualbelikan secara bebas di warung itu.
“Kindly reminder utk teman2 semuanya, jangan terlalu sering konsumsi obat ini yaaa. sender perhatiin ternyata keterangan efek sampingnya ditambahin, berisiko anemia aplastik,” tulis akun @tanyalr.
“Kalo minum obat yg beredar di pasaran, mohon dibaca semua keterangannya utk jaga2 ya,” tulis akun tersebut.
Untuk diketahui penyakit Anemia aplastik disebutkan sebagai penyakit yang sempat diidap komika Babe Cabita sebleum meninggal dunia. Penyakit ini disebut sangat langka dan berbahaya.
Baca juga
Cerita Babe Cabita Idap Anemia Aplastik Sebelum Meninggal Dunia, Penyakit Apa Itu?
Pihak PT Konimex, selaku produsen buka suara soal dugaan kandungan dalam Paramex yang dapat memicu Anemia aplastik. Chief Executive Officer PT Konimex Rachmadi Joesoef menegaskan, penambahan keterangan efek samping risiko anemia aplastik dalam kemasan merupakan hasil registrasi obat dan sesuai ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Penambahan keterangan mengenai efek samping risiko anemia aplastik adalah hasil dari proses registrasi obat dan telah sesuai ketentuan yang menyertai Nomor Izin Edar dari BPOM DTL 7813003810A1," tulis Rachmadi dalam keterangan tertulis.
PT Konimex menegaskan, pihaknya telah mencantumkan informasi aturan pakai dan dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan Paramex.
PT Konimex menyebutkan, selama monitoring efek samping obat yang dilakukan sejak produk dipasarkan, belum pernah ditemukan keluhan terhadap efek samping tersebut.
"Paramex juga sudah mencantumkan informasi aturan pakai, dosis yang sesuai dengan peraturan BPOM pada kemasan, yaitu hanya untuk penggunaan sakit kepala dan sakit gigi yang tentunya diminum bila ada gejala dan bisa dihentikan setelah gejala hilang," jelas Rachmadi.
Baca juga
Innalillahi, Komika Babe Cabita Meninggal Dunia di Usia 34 Tahun
"Jadi, produk Paramex yang telah diproduksi sejak 1976 dan diedarkan sesuai ketentuan BPOM aman dikonsumsi sesuai dosis anjuran," tegasnya.
Sementara itu BPOM menegaskan, pencantuman efek samping risiko anemia aplastik pada kemasan Paramex sudah sesuai dengan persetujuan. Pencantuman ini masuk saat perpanjangan izin edar pada 5 November 2020.
"Penambahan risiko anemia aplastik sebagai efek samping obat tetap harus dicantumkan dalam kemasan. Meskipun untuk kejadian ini frekuensinya terkategori jarang atau rare, yaitu satu kasus per satu juta pengguna," kata Kepala Biro Kerja Sama dan Humas BPOM RI, Noorman Effendi.
"Jadi meskipun dalam kemasan dicantumkan efek samping risiko anemia aplastik, namun sampai saat ini tidak ada data atau laporan baik data e-MESO BPOM (monitoring efek samping obat) maupun WHO, mengenai kejadian efek samping tersebut," tegasnya.
Apa itu penyakit Anemia Aplastik? >>>